"Saya malu sama tetangga dan warga, saya sudah bilang mau kurban 10 ekor domba tahun ini, tapi sampai siang setelah salat hewan yang dijanjikan tak kunjung datang, makanya saya ke sini," kata Adam.
Adam termasuk korban yang tergiur, ia ikut paket Rp 150 per bulan untuk dapat domba.
"Diam di rumah pun malu tadi, karena sudah banyak bicara mau kurban 10 ekor, saya pikir ini yang terbanyak karena 10 ekor," katanya.
Adam mengatakan, ia akan menempuh jalur hukum karena merasa dirugikan dari sisi finansial dan sosial di masyarakat.
"Saya akan tetap menempuh jalur hukum, saya sudah dirugikan dari sisi finansial dan dari sisi sosial karena sudah berjanji kepada warga, saya sungguh malu," katanya.
Pihak kepolisian dari Polsek Cianjur, unsur TNI, dan Dalmas Polres Cianjur berjaga di rumah mewah penanggungjawab arisan, AN, yang digeruduk oleh ratusan warga yang merasa tertipu.
Kabagops Polres Cianjur, Kompol Warsito, mengatakan pihaknya hanya menjaga kondusivitas dan ketertiban warga jangan sampai anarkistis.
"Kami mendapat keterangan mereka masih menunggu sampai pukul 12 malam untuk melapor," katanya saat berjaga di Rumah AN.
Baca: Gadis 18 Tahun Ngaku Bisa Gandakan Uang, Modus Arisan Online Setor Rp 4 Juta Dapat Rp 9 Juta
Menurut Warsito, jika tetap berkumpul hal tersebut tak menyelesaikan masalah.
"Kalau kumpul seperti ini tak menyelesaikan masalah, kami mendengar di sini diduga ada kasus penipuan, kami menunggu karena korban belum ada yang melapor," katanya.
Ia mengatakan, siapa yang ditipu dan menipu harus jelas dulu.
"Sampai saat ini kami sudah mengarahkan ke agen untuk melapor," katanya.
Ia mengatakan, kebanyakan yang datang ke rumah AN adalah perantara, dari ketua.
"Banyak yang tak tahu dan belum bertemu dengan AN. Mereka ini perantara dari ketua jadi tak berhubungan langsung dengan AN," katanya.