Setelah pelaku menjalankan aksinya, DT diminta untuk datang kembali ke diler dengan alasan diterima kerja.
Namun, DT telah menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Dia mengaku tidak terima atas kejadian tersebut.
Didampingi temannya, DT melaporkan tindak pelecehan seksual tersebut ke Polresta Jambi.
Hanya saja, di sana, laporan DT hanya berupa laporan biasa dan belum diarahkan ke unit PPA Polresta Jambi.
"Sekitar pukul 11.00 WIB pagi tadi saya melaporkan kejadian ini ke Polresta Jambi. Tetapi laporan itu hanya baru ditanya-tanya aja, dan tidak sampai dibawa ke bagian unit PPA nya. Saya berharap agar pihak kepolisian bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah pelecehan ini," ujarnya.
Baca: Rahayu Saraswati akan Sampaikan Sikap Terkait Dugaan Pelecehan Verbal
Jika laporannya belum juga ditindaklanjuti, DT mengaku akan mencoba mendatangi pihak UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jambi untuk meminta pendampingan dalam membantu persoalan kasusnya.
Bantahan Sang Manajer HRD
Sementara itu, manajer HRD yang diduga jadi pelaku pencabulan, DP, saat dikonfirmasi membatah telah melakukan pencabulan.
"Saya tidak pernah melakukan hal itu, saya hanya melakukan layaknya interview seperti biasa. Karena kan awalnya ia (DT) itu melamar kerja, lalu saya interview. Aturannya hari ini dia masuk kerja, tetapi malah tidak datang," katanya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (16/9/2020) malam.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi Hery Haryanto mengaku telah menerima laporan dari DT.
Saat ini pihaknya masih mendalami dan mencari kebenaran atas laporan tersebut.
"Ya benar, kita baru terima laporan, kita akan pelajari lagi, terkait kebenarannya, masih kita selidiki," kata Suhardi. (Aryo Tondang)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul 'Itunya' Gadis Jambi Pencari Kerja Digerayangi Manajer HRD Diler Motor, Ditahan 2 Jambi