Lingkungan harus berpikiran positif, jangan ungkit kejadian yang menimpa korban kemarin.
Kalau diungkit, emosi korban pasti bergejolak lagi karena dia ingat dengan kejadian pahit yang dialami. Jangan sampai korban merasa sudah tidak punya harga diri, takutnya nanti jadi lebih depresi,” jelas Bella.
Ia juga tidak menampik, saat ini banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa korban bisa menghilang selama dua hari, bahkan sempat menginap di rumah salah satu pelaku.
Di hari pertama, sebut Bella, korban memang kehabisan bensin dan tidak bawa uang.
Kondisi itu yang bikin korban bingung. Hingga akhirnya menghubungi pacarnya.
Namun oleh sang pacar korban justru diajak ke rumah temannya yang korban sendiri tidak kenal. Sehingga korban akhirnya disetubuhi oleh beberapa pelaku.
“Usai kejadian itu korban mau pulang, tapi para pelaku menakut-nakuti korban katanya pulang malam pasti dimarahi oleh ibunya.
Sehingga korban akhirnya mau menginap di rumah pelaku itu. Ini masih kami selidiki lagi, kenapa korban bisa takut sama ibunya sendiri, ketimbang dengan laki-laki yang tidak dia kenal. Ini masih kami analisis, apa mungkin ibunya sosok menakutkan bagi korban sehingga dia mau menginap di rumah pelaku,” kata Bella.
Bagaimana dengan tujuh pelaku yang masih dibawah umur?
“Sesuai sistem peradilan pidana anak, mereka dipulangkan sementara ke orangtuanya.
Namun ke tujuh pelaku yang masih dibawah umur ini nanti akan ditangani oleh Bapas Denpasar untuk diberi bimbingan dan diteliti sanksi apa yang akan diberikan,” jawab Bella. (Tribun-Bali.com/rtu)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pengakuan Kadek Tersangka ke-11 yang Nekat Setubuhi di Gubuk Siswi SMP di Buleleng,Terhasut Ini