Cerita Shri Rajasa Sang Amurwabhumi
Lakon Shri Rajasa Sang Amurwabhumi berupaya memperkenalkan kisah perjalanan hidup Ken Arok dalam mendirikan kerajaan Tumapel.
Kisah tersebut selama ini jarang dilakonkan dalam pertunjukan, terutama wayang kulit, yang lebih banyak mengangkat epos Mahabarata dan Ramayana.
Dengan demikian Bagus dan Komunitas Saba Nusa memberi edukasi dalam menumbukkan kecintaan pada lakon-lakon bercitarasa nusantara.
Kendatipun pertunjukan hendak menyuguhkan satu tampilan baru, namun masih terikat dengan bingkai tradisi yang kuat.
Kebanyakan pendukung karya ini adalah seniman profesional di bidangnya, sehingga kekaryaan yang ditampilkan digarap secara serius.
Shri Rajasa Sang Amurwabhumi akan dipentaskan kali pertama di Taman Krida Budaya Malang pada 4 Desember 2020, dengan format pertunjukan blanded .
Pertunjukan ini akan mengundang penonton terbatas berjumlah 50 orang dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiarkan secara daring.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Berencana Memperkuat Pendidikan Seni di Sekolah
Komunitas Saba Nusa
Komunitas Saba Nusa (sinema wayang babad nusantara) adalah sebuah komunitas yang berdiri di bulan Maret tahun 2017 dengan diprakarsai oleh tiga orang, yaitu Bagus Baghaskoro Wisnu Murti, Wahyu Dunung Raharjo, dan Sambowo Agus Herianto.
Komunitas ini konsisten menyajikan karya-karya berbasis wayang layar lebar, namun dengan diberi sentuhan-sentuhan sinematik, teatrikal, bahkan penciptaan musik baru.
Cerita yang disajikan pun berkutat pada Sejarah Nusantara.
Pada karya pertama (April 2017) mengangkat lakon Adiparwa Wilwatikta yang bercerita tentang hancurnya Singhasari sampai berdirinya kerajaan Majapahit.
Karya ini cukup sukses, terbukti dari banyak permintaan untuk mengadakan pentas, antara lain di Gedung Cak Durassim Surabaya (April 2017), Marakash Square Bekasi (November 2017), Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Tengah (Desember 2019), serta pada acara HUT UNIMA Indonesia (Union Internazionale de la Marrionette) di Gedung Pewayangan Kautaman (Desember 2020).
Pada karya berikutnya, Bagus Baghaskoro didukung oleh Saba Nusa mengangkat cerita tentang narasi kisah hidup Ken Arok sebagai pendiri kerajaan Tumapel.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)