Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo membenarkan pada Minggu (6/12/2020) sore, di lereng Gunung Semeru mengeluarkan kepulan asap tebal.
Namun, ia membantah jika kepulan asap itu disebabkan karena Gunung Semeru meletus.
"Kalau kepulan asap itu wajar karena memang sisa material lahar panas terkena hujan otomatis keluar asap," ujar Wawan, Minggu (6/12/2020).
Lebih lanjut, Kata Wawan, pasca Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (1/12/2020), setiap sore warga yang tinggal di dekat Besuk Kobokan selalu mengungsi secara mandiri.
Sebab, dikhawatirkan saat malam hari aktivitas Gunung Semeru kembali meningkat. Mengingat karakteristik gunung yang fluktuatif.
"Memang setiap sore warga selalu mengungsi sendiri, pagi kembali ke rumah masing-masing. Terutama warga yang tinggal di Dusun Sumbersari, karena sangat dekat Besuk Kobokan," ungkap Wawan.
Adapun warga yang tinggal di Desa Supiturang biasanya mengungsi di dua titik. Yaitu SDN Supiturang IV dan Balai Desa Supiturang.
Sementara itu, terkait video yang menjadi viral menyebut Gunung Semeru meletus, ia pun meminta untuk segera dihentikan. Sebab hal itu justru bisa memicu kepanikan warga.
"Yang jelas masyarakat harus tenang tapi tetap waspada. Selain itu harus bisa menyaring berita mana yang benar dan yang tidak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIRAL Video Gunung Semeru Semburkan Asap Tebal, Warga Lumajang Panik Lagi, Fakta Sebenarnya,
Penulis: Tony Hermawan