News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga dari 6 Tersangka Pembunuhan Mahasiswa Unpatti Masih di Bawah Umur, Seorang Lainnya DPO

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Husein Sein Ratuanik (1997-11 Februari 2021) di sebuah kafe di Ambon. Mahasiswa Fakultas Teknik Unpatti ini meninggal dunia usai dianiaya sekelompok pemuda di kawasan Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, Kamis (11/2/2021) dini hari.

Kematian Uceng terungkap ke publik, Kamis (11/2/2021) siang, setelah beredar di facebook dan instagram.

Adalah rekannya, Aswinda Nilamsari Rusli (25), karyawan PT Angkasa Pura 1 Bandar udara Pattimura Laha, yeng pertama kali melaporkan kejadian ini di Mapolsek Teluk Ambon, kawasan Bundaran Unpatti atau sekitar 700 meter dari lokasi kejadian, JMP.

Dari Winda, warga Negeri Laha Teluk Ambon, inilah terungkap kronologis pengeroyokan yang berujung kematian Uceng.

Winda adalah salah seorang teman Sein.

Kabarnya, Winda membonceng di kendaraan Sein.

Dari bahan keterangan tertulis kepolisian yang diperoleh TribunAmbon.com, terungkap awal insiden ini bermula saat Sein Ratuanik, pulang dari acara pegelaran musik peluncuran Rumah Produksi Literasi Belajar (Liar) di kawsan Lapangan Galunggung, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

TERDUGA PELAKU - Aparat Resmob Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease, menggelandang pemuda yang diduga menjadi pelaku penganiayaan berujung kematian mahasiswa Fakultas Teknik Unpatti, Husein Suat atau Sein Ratuanik (23 tahun) di Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, Kamis (11/2/2021). (Dok Polresta Ambon dan Pulau Lease)

Sesuai acara, sekitar pukul 02.30 WIT, korban bersama rekan-rekannya menjemput kawannya, Gibran Tualeka (17 tahun), di Perumnas Waiheru Blok 3, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Gibran adalah pelajar SMA Negeri 11 Ambon dan tercatat sebagai warga kawasan Kebun Cengkeh Perempatan.

Sebelumnya, mereka mendapat kabar bahwa seorang rekannya dipukul, di Waeheru, kawasan Baguala.

Kepada seorang aparat di kawasan Pangkalan Udara Pattimura, Winda bercerita Sein dan Aswinda boncengan.

Ada tiga kendaraan lain rekan mereka yang mengikuti dari arah Galunggung menuju Waiheru.

Namun karena tak menemukan pemuda yang memukul Gibran, Sein dan rekannya langsung pulang.

Dalam perjalanan pulang inilah mereka diteriaki beberapa pemuda yang mangkal di sekitar Jembatan LIPI, Kelurahan Poka.

Salah satu rekan korban berhenti.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini