TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga di Donorejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya mengalami nasib yang memilukan.
Mereka rela menggadaikan handphone (HP), KTP hingga KK hanya untuk bisa makan.
Bahkan, kini keluarga tersebut sudah tak punya apa-apa.
Tangis Ny Santi Marisa (33) pecah ruangan Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya, Senin (15/2/2021).
Ibu dua anak itu tak bisa menahan sedih atas kondisi yang menimpa dirinya bersama keluarga.
Dampak pandemi corona benar-benar menghimpit keluarga pekerja serabutan ini pada situasi sangat sulit.
Betapa tidak , untuk sekadar makan, keluarga Santi harus menggadaikan apa saja yang dia miliki.
"HP saya gadikan Rp 350.000. KK dan KTP juga," ucap Santi menahan tangis.
Santi harus melakukannya lantaran tidak ada lagi yang bisa buat makan sehari-hari.
Baca juga: Oknum Notaris di Purwokerto Gadaikan Mobil yang Disewanya
Baca juga: Usai Rudapaksa Anak hingga Hamil, Ayah Paksa Putrinya Berhubungan Badan dengan ODGJ, Ini Tujuannya
Suaminya, Toha Mustofa, biasa bekerja serabutan jadi kuli proyek. Selama pandemi tidak adalagi pekerjaan.
Kehadiran Santi di ruang fraksi itu mengejutkan Achmad Hidayat, tenaga ahli Fraksi PDIP.
Achmad yang juga Wakil Sekertaris DPC PDIP Surabaya ini bisa merasakan kesedihan warga yang tiap hari tinggal di Jl Gresikan, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari ini.
Sambil menyertakan dua anaknya yang masih usia SD dan TK, Santi tidak henti-hentinya sesenggukan.
Dia mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi. HP satu-satunya yang juga untuk media daring sekolah anaknya terpaksa digadaikan untuk makan.