Terakhir, “Mojokerto Berkah” diwujudkan dengan berbagai program peningkatan ekonomi masyarakat.
Terdiri dari pembangunan pusat kewirausahaan untuk UMKM di tiap Kecamatan, pengelolaan wisata secara integratif dengan pendekatan smart tourism, rehabilitasi pasar tradisional yang kumuh menjadi pasar sehat, serta peningkatan kualitas hasil pertanian.
Baca juga: Fakta-fakta Gibran Resmi Jadi Wali Kota Solo: Isi Pidato hingga Agenda Pertamanya setelah Dilantik
Yakni melalui revitalisasi kesuburan tanah, pemanfaatan bibit unggul bersertifikat, dan optimalisasi kelembagaan petani.
Sedangkan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja, program yang dilakukan, antara lain, pelatihan dan pemberdayaan karang taruna, program pesantren preneur dalam rangka menciptakan wira usaha mandiri.
Program ini kerjasama dengan sektor usaha untuk mencetak tenaga kerja terampil serta berbagai upaya untuk menciptakan lapangan kerja melalui bantuan modal usaha BUMDesa.
Untuk mendukung berbagai program tersebut, maka dilakukan pengalokasian BK desa sampai dengan Rp 5 Milyar per desa dan besaran ADD hingga Rp 600 juta per desa.
Di bidang olah raga, program yang dilakukan adalah pembangunan stadion sepak bola dan GOR yang berstandar internasional, yang tidak hanya mendukung prestasi olah raga tetapi sekaligus diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto.
Harapannya, berbagai program yang dilakukan tersebut tidak hanya membawa Kabupaten Mojokerto menuju kabupaten yang Maju, Adil dan Makmur, tetapi bisa menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai Kabupaten Percontohan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sejarah Baru, Dokter Ikfina Bupati Wanita Pertama Mojokerto
(Surya.co.id/ Adrianus Adhi)