Ia harus belajar mengejar pelajaran yang dipadatkan sehingga bisa lulus SMP dalam waktu dua tahun.
"Saya tidak mau memaksa, tapi waktu saya tanya lagi ternyata anaknya merasa mampu, akhirnya kita memutuskan untuk memberi kesempatan lagi," terang Novita.
Selama dua tahun duduk di bangku MTS, Rizqi konsisten berada di peringkat kedua program akselerasi.
"Saat itu sebenarnya dia keterima di SMP 1 Ponorogo, tapi malah ingin ambil program akselerasi ya kita dukung saja," lanjut warga Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Tambakbayan ini.
Usai lulus dari MTSN 2 Ponorogo, Rizqi melanjutkan studinya di SMAN 1 Ponorogo.
Baca juga: Viral Cerita Perampok yang Kepergok Tidur di Kasur Korbannya, Nyalakan AC hingga Pakai Selimut
Karena sudah terbiasa mengambil program akselerasi, akhirnya ia kembali mengambil program yang sama di SMAN 1 Ponorogo.
Novita bersyukur anaknya bisa meraih keinginannya untuk bisa masuk FK Unair.
"Guru-guru SDnya juga sampai WA saya. Ikut bahagia dan sampai mbrebes katanya," kata Novita.
"Guru-guru kan melihat dulu dia ini kecil sekali (tubuhnya) tapi menurut guru-gurunya semangatnya besar," pungkasnya.
(TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Remaja 15 Tahun Asal Ponorogo Diterima di FK Unair Surabaya, Pernah Sakit Gara-gara ini