Si tante merupakan tante kandung Nada, dari sang ayah.
Sang paman atau terduga pelaku, sehari-hari menjadi pengajar di sebuah PTN di Jember.
2. Korban minta tolong
Saat Ibu menelepon Nada, spontan Nada langsung berucap 'Ma, tolong. Tolong, Ma. Bawa aku keluar dari sini'.
Dari situlah, akhirnya mengalir cerita pelecehan seksual tersebut.
Nada mengaku jika sang om atau suami tantenya telah melecehkan dirinya pada Jumat (26/3/2021) ketika rumah sedang sepi.
"Modus yang dipakai adalah melakukan terapi kanker payudara terhadap anak saya. Dia menunjukkan jurnal terapi kanker payudara, yang dilanjutkan dengan tindakan pencabulan," ujar Ibu.
Padahal sang anak sebelumnya sudah menolak ketika sang paman beralibi hendak melakukan terapi kanker payudara.
3. Bukan pertama
Sebelumnya, pada bulan Februari 2021 lalu, tindakan pencabulan itu juga dilakukan sang paman kepada Nada. Tindakan di bulan Maret itu lebih parah dibandingkan di bulan Februari.
Namun ketika sang paman melakukan tindakan asusilanya, Nada sempat merekam suara.
Kini rekaman itu juga ditangan penyidik Polres Jember.
"Dari situ saya langsung ke Jember (Ibu tinggal di Jakarta). Hari Minggu, sempat laporan, namun baru membuat laporan resmi pada Senin, 29 Maret 2021," kata Ibu.
Ibu menceritakan, kalau terduga pelaku dan istrinya sempat meminta maaf kepada anaknya dan dirinya, di hadapan keluarga besar. Si paman alias terduga pelaku pelecehan seksual, mengakui kalau dirinya khilaf.