Selama di Bali ia menjalin kekrabatan yang sangat baik dengan keluarganya di Bali.
"Orangnya sangat polos, sopan, gak neko-neko (macam macam). Kalau saya bilang A ya A, artinya orangnya penurut. Biarpun dia adik (lain ibu), dia adik yang paling saya sayangi," katanya.
Selama ini atau setelah ia menjadi polisi, memang tetap menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga di Bali.
Sesekali ia juga menghubungi keluarga di Bali sekadar menanyakan kabar sepupunya, adik, serta kakek-kakeknya juga.
Namun jika untuk liburan, ia memang lebih sering ke Sumatera Selatan karena saudaranya semua di sana.
"Sering kita telponan dengan komang (korban). Bahkan terakhir, Galungan kemarin dia nelpon ke Bali untuk tanyakan kabar juga," tuturnya.
Wayan Wirta Yasa menceritakan, ketika lulus SMAN 1 Oku Timur pada 2018, Komang Wira kemudian ke Bali untuk rencana mengikuti rekrutmen Polri.
Selama di Bali ia tinggal di Banjar Basa.
Sembari menunggu rekrutmen dilaksanakan, ia bahkan sempat bekerja di gudang minimarket wilayah Gianyar selama sekitar 6 bulan.
"Sambil menunggu waktu juga mungkin, Komang bekerja di gudang Indomaret yang di Gianyar itu," jelasnya.
Baca juga: Satu Anggota Brimob Gugur Setelah Terlibat Kontak Tembak dengan KKB di Ilaga Papua, Ini Kronologinya
Ketika rekrutmen akan dimulai, ia sudah mempersiapkam segala halnya mulai April 2019.
Setelah lengkap berkasnya, ia kemudian mendaftar lewat Sekolah Calon Bintara (Secaba) Umum mengingat domisili di Bali harus minimal 2 tahun.
Namun karena tak lolos administrasi, ia kemudian beralih ke Sekolah Calon Tamtama (Secata).
"Akhirnya di Secata yang lulus. Lulus Brimob akhir tahun 2019 lalu dan pelantikannya Desember 2019 di Watukosek, Jatim," tuturnya.