Hasilnya, didapati 23 orang positif.
Alhasil, warga di Padukuhan Ngrangsan, yang sudah dinyatakan positif totalnya 36 orang yang tersebar di satu Rukun Warga (RW) satu.
Nur Widayati memastikan penularan kasus ini berawal dari keluarga.
Baca juga: Update Corona 11 Juni 2021: Kasus Meninggal Dunia Bertambah 193 Orang dalam Sehari
"Ini klaster keluarga. Tapi menyebarnya di acara Yasinan itu," tuturnya.
Warga yang dinyatakan positif, 8 orang dibawa ke selter Rusunawa Gemawang. 4 di rumah sakit dan sisanya Isolasi mandiri.
Untuk menekan laju penularan, pembatasan aktivitas sosial diberlakukan di Padukuhan tersebut.
"Kita tidak lockdown. Tapi aktivitas sosial kita batasi semua. Kita juga sudah bentuk posko darurat," kata dia.
Panewu Kalasan, Siti Angraeni mengungkapkan, warga Ngrangsan yang meninggal dunia, berusia lanjut (lansia).
Proses pemakaman juga sesuai dengan prokes.
Ia mengimbau, kepada warga masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan disetiap kegiatan.
Menurutnya, vaksinasi bukan satu-satunya pelindung.
"Sudah divaksin bukan berarti boleh melanggar prokes. Covid-19 ini masih ada.
Kita tetap harus mematuhi Protokol Kesehatan dengan Ketat. Mudah-mudahan masyarakat memahami ini," kata dia. (rif)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Klaster Keluarga Muncul di Ngrangsan Sleman, 36 Orang Positif, 1 Meninggal Dunia