Amriadi menjelaskan, selama ini Dede tinggal bersama istrinya sekaligus tempat mertuanya di Pekon Tegal Binangun, Kecamatan Sumber Rejo.
Untuk aktivitas hariannya, Dede membuka konter ponsel dan mengajar di sebuah sekolah bersama istrinya.
Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Mayat Bayi Perempuan di Kali Cipinang, Awalnya Dikira Boneka
Sebelum kejadian, pada Minggu (6/7/2021) malam pulang dari konter, Dede rencananya mau menginap di rumah orang tuanya di Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang.
Namun, Dede tidak kunjung tiba di rumah orang tuanya, kemungkinan tidak jadi menginap.
Sampai akhirnya ada kabar dari kepolisian bahwa ada penemuan mayat yang diduga Dede.
Dikatakan Amriadi, sepeda motor, ponsel dan tas kecil yang kemungkinan berisi uang dan kartu-kartu identitas raib.
"Barang konter tidak ada yang hilang, cuma barang yang dibawanya saja," ungkapnya.
Amriadi menambahkan, Dede dikenal sebagai sosok pendiam, mengalah dan dari kecil tidak pernah berkelahi.
Bahkan, dulu saat menjadi korban pembegalan, Dede menyerahkan semua barangnya ke pelaku.
"Kalau setahu kami tidak ada musuh, sebab orangnya ngalahan, tapi tidak tahu juga ini," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunLampung.com/Tri Yulianto)