Dikatakan Leo, polisi meyakini saat itu menjadi momen terakhir Winda sebelum kemudian menghilang.
Lima hari kemudian, mayat Winda ditemukan oleh dua pencari ikan di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.
Diduga jatuh ke sungai
Diketahui, jarak antara warung tempat Winda minum miras bersama teman-temannya dengan titik mayatnya ditemukan mencapai sekira 5 kilometer.
Leo menduga, Winda jatuh ke sungai di belakang warung tempat dia biasa nongkrong dan hanyut hingga jasadnya ditemukan pada Sabtu sore.
Baca juga: Bocah 7 Tahun di NTT Tewas Digigit Anjing Rabies, Korban Alami Gejala Air Liur Berlebih & Takut Air
Dugaan itu, tambah Leo, sejalan dengan hasil autopsi tim forensik yang menyimpulkan Winda tewas akibat tenggelam di sungai.
"Arti dari hasil autopsi itu, di tubuh bagian dalam seperti paru-paru dan seterusnya itu sudah terisi air," ungkap Leo.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap bagaimana Winda sampai terjatuh ke sungai.
"Apakah ini sebuah kecelakaan di mana korban yang kemungkinan masih berada di bawah pengaruh minuman keras ini terjatuh, terpeleset atau bagaimana," terangnya.
Sementara itu, polisi telah memeriksa 8 saksi dalam kasus ini.
Namun, polisi belum menemukan petunjuk kuat untuk mengungkap kematian korban.
"Sejauh ini kami sudah memeriksa delapan saksi termasuk teman-teman korban. Penyelidikan masih berlanjut," kata Ardyan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Imam Taufiq, Kompas.com/Asip Agus Hasani)