RN kemudian meminjam uang 200 ribu untuk berobat sekaligus minta tolong di antarkan ke rumah mantri.
"Sebelum berangkat pelaku sempat mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar Kasatreskrim.
Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup. Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya. Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB.
"Pelaku mengeluarkan parang dan mengahibisi kedua korban Sugiyono dan sdri. Afsya dengan cara dibacok. Kemudian RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati dan membohongi korban bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput."
"Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB dan menghabisi nyawa Turyati dengan parangnya," beber Kasat Reskrim.
Setelah melakukan pembunuhan, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.
Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.
Baca juga: Janda 2 Anak Tewas Dibunuh Kekasihnya, Pelaku Sakit Hati Korban Tiga Kali Ditelepon Tak Diangkat
Sesampainya di rumah korban RN memarkirkan sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.
"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Kemudian pulang dengan berjalan kaki," ungkap Hoerrudin.
Pelaku pembunuhan terhadap Turyati, Sugiyono dan Asfyia tersebut langsung dibawa ke Mapolres Sintang, untuk diperiksa lebih lanjut.
Jasad satu keluarga terdiri dari suami istri dan cucunya ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah di kebun sawit di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian.
Pada ketiga jasad korban terdapat luka bekas hantaman benda tajam.
Jasad ketiganya ditemukan terpisah. Jasad Turyati ditemukan pertama kali pleh warga pada Rabu sore.
Baca juga: Pembunuh Satu Keluarga di Sintang Itu Roboh Saat Melawan Polisi
Sementara jasad suami dan cucunya baru ditemukan warga keesokan harinya pada Kamis pagi kemarin.