5. Terungkap berkat putri
Pengungkapan cepat kasus penembakan hingga dalam waktu tiga jam itu, tidak lepas dari peran Putri (bukan nama sebenarnya).
Putri (6) adalah anak kedua korban, dan ia mengenal bahkan dekat dengan SY yang disebut ibunya sebagai 'pacar baru'.
Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino mengungkapkan, selama korban dirawat di sebuah rumah sakit, Putri ditampung di salah satu rumah warga.
Dari situlah tim Satreskrim Polres Bangkalan menggali keterangan, termasuk dari beberapa saksi lainnya.
“Tiga hari sebelum peristiwa penembakan, beberapa saksi lain mendapati ada orang asing menanyakan keberadaan korban sambil membawa foto korban. Itu juga menjadi bahan penyelidikan kami,” ungkap Alith kepada SURYA.
Berbekal informasi itulah, Tim Satreskrim Polres Bangkalan dibantu Ditreskrimum Polda Jatim melakukan pemetaan terkait keberadaan para pelaku.
Penangkapan pertama dilakukan pada SY selaku eksekutor penembakan di Wonoayu Sidoarjo pada Selasa (10/8/2021) pukul 16.00 WIB.
Satu jam kemudian, polisi bergerak ke kawasan Dukuh Pakis, Kota Surabaya untuk membekuk DD.
Selanjutnya pelaku ketiga, FZ, ditangkap ketika berada di rumah kos di Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan pada pukul 18.30 WIB.
“Ketiga tersangka dan korban sama-sama bekerja sebagai teknisi instalasi jaringan internet. SY dan DD ditangkap ketika sedang memperbaiki jaringan internet tetapi di lokasi berbeda,” jelasnya.
Baca juga: Kronologi Wanita Dibunuh Pacar Hingga Jasadnya Ditemukan Terbungkus Kardus di Cakung
6. Modus 3 tersangka
Alith memaparkan, tersangka DD berperan memutus jaringan Wifi, Rabu (4/8/2021) di lokasi kejadian yang menjadi area tanggung jawab korban.
Hal itu dilakukan DD untuk memancing korban ES agar mudah dilakukan eksekusi.
Sesuai SOP perusahaannya, korban menindaklanjuti gangguan jaringan internet tiga hari setelah laporan pelanggan.
Selepas itu, giliran peran FZ yang pura-pura membantu korban memperbaiki kerusakan jaringan.
Namun tanpa sepengetahuan korban, FZ berperan memberikan informasi kepada eksekutor SY kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi.
“Kepada SY, pelaku FZ meminta waktu dua jam karena masih membantu korban."
"FZ berpamitan pulang pura-pura mengecas batrei, namun di balik itu FZ kembali menelepon SY dengan mengatakan, ‘Silakan kerjakan, saya sudah keluar dari lokasi (TKP),” papar Alith.
Tanpa basa-basi, lanjut Alith, SY langsung menembakkan senpi rakitan jenis revolver di hadapan anak korban, Putri. Melihat ayahnya ambruk, Putri berlari sekuat tenaga karena ketakutan.
Alith menerangkan, awalnya tersangka SY menembak dari arah depan namun korban ES berupaya melindungi tubuhnya sehingga mengenai bahu kiri bagian atas.
Pengambilan proyektil dengan tindakan operasi dilakukan dari dada depan sisi kiri.
“Setelah tembakan pertama, korban ambruk dan pura-pura mati. Tetapi pelaku SY nampaknya ingin memastikan agar korban ES meninggal, tersangka kembali melepas satu peluru ke arah kepala."
"Syukurlah, peluru hanya menyerempet kepala dan proyektilnya kami temukan sekitar 30 cm dari bercak dari korban,” pungkas Alith.
(Surya.co.id/Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cinta Terlarang Wanita Bersuami dan Pria Surabaya Berujung Tragis, Anak Syok Lihat Ayahnya Ditembak
Berita terkait kasus penembakan