News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gibran, Bocah 14 Tahun Ditemukan Selamat Setelah Hilang di Gunung Guntur, Kronologi hingga Pengakuan

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Gibran Arrasyid, pendaki Gunung Guntur yang ditemukan selama setelah hilang enam hari.

"Ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," ungkapnya.

Gibran kemudian ditemukan oleh seorang warga saat dirinya terjatuh dari tebing.

Ia mendengar teriakan warga yang tidak jauh dari tempatnya yakni di kawasan Curug koneng (sungai kuning).

"Pas jatuh saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ungkapnya.

3. Kata psikolog soal pengakuan Gibran

Psikolog Unpad Aulia Iskandarsyah memberi tanggapan atas pengakuan Gibran yang mengaku mengalami hal aneh saat hilang di Gunung Guntur. 

Menurut Aulia, kejadian yang menimpa Gibran ini dapat menjelaskan beberapa hal.

Pertama, penuturan yang disampaikan Gibran setelah dievakuasi bisa saja merupakan pengalaman dan penghayatan pribadinya yang dihasilkan dari proses mengingat kembali.

"Jika seseorang baru saja mengalami kejadian atau peristiwa yang dahsyat, menakutkan, dan traumatik, bisa saja dia mengalami yang namanya post traumatic stress yang sangat memungkinkan proses mengingat peristiwa menjadi tak utuh, kabur, atau urutan dan kejelasan kejadian bisa saja salah," katanya saat dihubungi, Minggu (26/9/2021), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com

Baca juga: Pendaki Asal Madiun Meninggal Dunia di Gunung Lawu, Sempat Terjatuh dan Tidak Sadarkan Diri

Biasanya, lanjut dia, seseorang akan berusaha merangkaikan fragmen ingatan-ingatan yang dia ingat menjadi suatu uraian cerita yang bisa dia mengerti dan pahami.

"Meskipun secara aktual tak seperti itu," kata dia.

Kemudian hal kedua, pada orang-orang tertentu, ada yang memiliki kecenderungan atau hypersensitive untuk melihat hal-hal yang samar menjadi suatu bentuk tertentu, sosok tertentu atau gambaran tertentu.

"Fenomena ini disebut sebagai Pareidolia. Inilah yang kemudian menerangkan hal-hal yang dilihat pada orang-orang yang melaporkan telah alami pengalaman paranormal. Dari segi psikologi, hal yang jadi prioritas adalah melakukan penanganan yang intensif baik secara fisik maupun psikologis pada Gibran agar dapat pulih kembali kondisi fisik juga psikologisnya," katanya.

Dia menegaskan bukan hal prioritas untuk memvalidasi ingatan dari pengalaman Gibran.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini