Sementara Edi Dalvin Sembiring melempar batu ke badan DS sebanyak satu kali.
Rebutan lahan
Sementara itu, Kapolres Binjai AKBP Ferio Ginting mengatakan para pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut.
"Jadi mereka berkumpul di rumah mereka dan berencana untuk mengusir korban supaya meninggalkan lahan yang diklaim mereka adalah lahan mereka milik keluarganya," kata Kapolres Binjai AKBP Ferio Ginting, di Polda Sumut, Rabu (8/12/2021).
Ferio menyebutkan antara korban dan pelaku masih memiliki hubungan kekeluargaan.
Mereka sama-sama mengklaim memiliki surat atas tanah yang diperebutkan.
Namun, setelah polisi menyelidiki kalau lahan tersebut merupakan hutan produksi terbatas yang tertera dalam surat kementerian kehutanan.
"Jadi masuk hutan produksi terbatas. Mereka sama-sama mengklaim dan sama-sama tidak dibenarkan atau dikuatkan dengan kepemilikan yang ada," ucapnya.
Dianggap punya ilmu kebal
Alasan Ferdi Sembiring dan kawan-kawan nekat membakar hidup-hidup DS lantaran korban selama ini dianggap punya kekuatan gaib dan punya ilmu kebal.
"Sempat ada isu bahwa korban memiliki kekuatan gaib tidak mempan dengan senjata tajam, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pembakaran kepada korban," kata Ferio.
Dari pengakuan tersangka Indra Saputra, dirinya pernah berkelahi dengan Darwin Sitepu.
"Kami pernah berantam pakai senjata tajam. Tapi saya terluka, dia enggak," kata Indra.
Baca juga: Edarkan Sabu di Tanjungbalai, Dampot Dapatkan Narkoba dari Lapas Langkat
Atas pengalamannya itu, Indra dan Ferdi Sembiring kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Darwin Sitepu.