News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Teroris Poso Ahmad Panjang Tewas Ditembak, Ditemukan Barang Bukti Bom Hingga Uang Rp 202 Ribu

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi memperlihatkan foto DPO teroris Poso saat konferensi pers di Mako Polres Parimo, Selasa (4/1/2021) siang.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang tewas ditembak Satgas Madago Raya.

Ahmad Panjang tewas setelah terlibat kontak tembak di area perkebunan warga Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (4/1/2022) sekira pukul 10.30 WITA.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan lokasi persembunyian Ahmad Panjang terungkap setelah pihaknya melakukan operasi.

Ketika itu, petugas melihat keberadaan Ahmad Panjang di sebuah semak di Desa Dolago, Parigi Selatan.

"Personil Satgas Ops Madago Raya melaksanakan ambush dan mendengar ada suara gesekan semak atau ranting. Terlihat 1 DPO atas nama Ahmad Panjang teridentifikasi jelas," kata AKBP Bronto Budiyono.

Saat hendak ditangkap, kata Bronto, pelaku mencoba melakukan perlawanan.

Baca juga: Kronologi Kontak Tembak Satgas Madago Raya dengan Teroris MIT Poso Ahmad Panjang

Kontak tembak pun tidak terhindarkan dan petugas melakukan tindakan tegas dan terukur hingga Ahmad Panjang meninggal dunia.

"Kemudian dibawa ke intalasi jenazah Rumkit Bhayangkara Palu. Hasil identifikasi dipastikan bahwa jenazah adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, umur 27 tahun, yang merupakan 1 dari 4 DPO MIT Poso," katanya.

Evakuasi jasad Ahmad Panjang dikawal ketat pasukan gabungan bersenjata lengkap.

Baca juga: Polri Ungkap Teroris MIT Poso Ahmad Panjang Ditembak Mati Karena Coba Melawan Petugas

Dalam video yang diterima TribunPalu.com, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans milik Polisi.

Jasad Ahmad Panjang tiba di RS Bhayangkara Palu Selasa malam dan langsung ditangani tim inafis untuk kepentingan autopsi.

Harusnya tak sendiri

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, DPO tewas itu diperkirakan tidak sendirian saat di lokasi kejadian.

"Seharunya berdua, karena mereka tidak pernah sendiri biasanya, harusnya berdua dan tertembak satu," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi melalui konferensi pers di Polres Parimo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini