Hanya saja tetap harus melihat dari kemampuan keuangan si pemberi insentif, dalam hal ini pemerintah provinsi.
Kayana menambahkan, saat ini Kelihan Banjar Adat khususnya di Bangli mendapatkan insentif dari APBD II.
Menurutnya, kemungkinan ide pemberian insentif ini karena Bendesa sudah mendapat insentif dari Pemprov.
"Mungkin itu dasar pertimbangannya dulu. Kalau nominalnya tidak besar. Kemungkinan sekitar Rp. 250 ribu per bulan. Harapan kami para Kelihan Banjar juga bisa mendapatkan insentif dari Pemprov," tandasnya. (mit/mer)
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Beberapa Desa di Bali Diterjang Longsor, Ternak, Tempat Ibadah Terseret