Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Tim Sancang Polres Garut berhasil menciduk pelaku pembakaran sekolah SMPN 1 Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan pelaku pembakaran merupakan mantan guru honorer di sekolah tersebut yang bertugas tahun 1996 hingga 1998.
Pelaku melakukan pembakaran tersebut didasari karena sakit hati lantaran uang upah honor tidak kunjung diberikan oleh pihak sekolah pada masa itu.
"Pelaku MA mengaku bahwa aksi pembakaran itu dilakukannya karena sakit hati, Dari pihak sekolah ada uang sebesar Rp 6 juta yang tidak diberikan," ujar AKP Dede Sopandi saat jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022).
Menurutnya hingga saat ini pihak sekolah belum memberikan uang tersebut kepada pelaku.
Pelaku yang kesal kemudian nekat membakar 6 pintu ruangan sekolah tersebut hingga menyebabkan dua di antaranya hangus terbakar.
"MA membeli bahan bakar minyak dan membakar bangunan sekolah dengan media kertas di bawah pintu kayu,"
"Akibatnya, bangunan terbakar dan merembet ke ruang perpustakaan dan laboratorium," ucapnya.
Baca juga: Pria di Garut Bunuh Istri Sirinya Karena Minta Cerai, Pelaku Jadi Nelayan Selama Buron 13 Bulan
Terkait adanya dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya saat ini sedang melakukan langkah pemeriksaan lebih lanjut.
Atas perbuatannya pelaku terancam hukuman penjara 12 tahun.
"Atas perbuatannya, MA kami kenakan pasal 187 ayat 1 huruf e, dengan ancaman penjara 12 tahun," ujarnya.
Ada kisah pilu dibalik ditangkapnya Munir Alamsyah (53) eks guru honorer SMPN 1 Cikelet Garut yang nekat membakar sekolah tersebut lantaran honornya selama dua tahun ia mengajar tak dibayar pihak sekolah.
SI (40) salah satu keluarga Munir mengungkapkan sosok eks guru SMPN 1 Cikelet itu.
Menurutnya Munir merupakan pria yang cerdas dan memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata.
Munir diketahui merupakan lulusan SMA 1 Garut yang saat itu merupakan sekolah paling favorit di Kabupaten Garut dan mencetak lulusan terbaik.
"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," ucapnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Polres Garut, Selasa (25/1/2022)
Setelah lulus Munir diketahui melanjutkan kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 Prodi Matematika.
IKIP Bandung sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir drop out (DO) di semester dua lantaran saat itu ia tidak mampu membiayai hidup dan biaya kuliah.
"Munir ditinggal mati oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," ucap SI.
Setelah ibunya meninggal dunia, beberapa tahun kemudian ayahnya pun meninggal.
Saat itu kehidupan Munir semakin tidak menentu.
Baca juga: Rumah Warga di Belitung Timur Kebakaran, Bermula dari Padamkan Kompor Minyak Tanah Pakai Kain Basah
Ia diketahui lebih sering menyendiri.
"Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, hidupnya banyak yang berubah mungkin tekanan mental dialaminya sejak saat itu," ucapnya.
SI mengatakan Munir kemudian mengajar di SMPN 1 Cikelet Garut pada tahun 1996 hingga 1998 sebagai guru fisika.
Dari keterangan polisi, gaji selama dua tahun Munir mengajar tidak dibayarkan oleh pihak sekolah hingga ia nekat membakar sekolah tersebut karena kecewa.
Gaji Rp 6 juta itu tidak dibayarkan selama 24 tahun lamanya.
SI menyadari saudaranya itu mengalami tekanan mental yang kuat sehingga kejiwaannya diduga terganggu.
"Padahal orangnya cerdas sekali, saya tahu itu, mungkin tekanan hidupnya yang membuat dia seperti ini.
"Saya yakin saudara saya ini melakukan pembakaran sekolah itu dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar."
"Saya tahu betul beliau dan tahu betul apa yang selama ini dialaminya, semoga masih ada keadilan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Munir Eks Guru Honorer yang Bakar Sekolah di Garut, Dikenal Cerdas, Pernah Kuliah di IKIP dan BREAKING News, Pembakar Sekolah di Cikelet Garut Ditangkap, Ternyata Mantan Guru, Ini Motifnya