TRIBUNNEWS.COM- Seorang IRT di Boyolali yang diejek polisi saat melaporkan kasus rudapaksa disebut berbohong.
Kini ia mengaku diteror setiap malam.
Pintu rumahnya selalu digedor-gedor.
Kasus seorang IRT berinisial R (28) asal Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Boyolali, menjadi korban pelecehan seksual lalu diejek saat melapor polisi kini memasuki babak baru.
R dilecehkan oleh pria berinisial GWS (sebelumnya ditulis GR).
Setelah oknum polisi yakni Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP EM dicopot dari jabatannya, Polda akhirnya merilis kasus tersebut.
Berdasarkan penyelidikan polisi, R disebut berbohong.
Mengutip Tribun Solo, R mengakui perbuatannya bersama GWS di sebuah hotel atas dasar suka sama suka.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, R tak bisa mengelak setelah pihak kepolisian menyodorkan sejumlah barang bukti.
Iqbal menyebut, pihaknya mempunyai bukti rekaman CCTV di hotel yang dipakai GWS dan R.
Dalam rekaman CCTV tersebut, R dan GWS terlihat mesra.
Keduanya juga tampak berebut untuk saling membayar sewa hotel.
Baca juga: ABG di Aceh Rudapaksa Pacarnya, Modus Pelaku Ajak Korban ke Vila, Pelaku Beraksi 2 Kali
Baca juga: Fakta 2 Santriwati Diculik dan Dirudapaksa di Banyumas, Ternyata Bohong Demi Bisa Kabur dari Pondok
Baca juga: POPULER REGIONAL: Fakta Bentrokan di Maluku Tengah | Sopir dan Kernet Angkot Rudapaksa Penumpang
Sementara itu, berdasarkan hasil visum dokter, diketahui tidak ada tanda lecet atau memar seperti normalnya korban rudapaksa.
Disebutkan bahwa R tidak dapat membantah lagi setelah polisi juga menyodorkan sejumlah fakta lain.