TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Nyamir (50) meninggal dunia di tempat setelah kereta kelinci atau odong-odong yang ditumpanginya terguling di Dusun Mranggen, Desa Joho, Dagangan, Kabupaten Madiun, Minggu (6/2/2022).
Pantauan TribunJatim.com (grup SURYA.co.id), odong-odong tersebut jatuh terperosok ke saluran air di area persawahan.
Odong-odong oleng ke kiri sehingga terjun ke saluran air setinggi 3 meter tepat sebelum Jembatan Gasiran.
Kapolsek Dagangan AKP Dwi Heru mengatakan insiden tersebut terjadi pada pukul 09.30 WIB.
"Ada kereta kelinci yang masuk ke dalam area persawahan. Korban MD (meninggal dunia) ada 1 dari jumlah semua penumpang lebih kurang 40 orang," ucap Dwi ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kondisi odong-odong saat itu sedang penuh penumpang.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Imogiri Bantul, 13 Orang Meninggal Dunia
Dari 40 penumpang tersebut 25 di antaranya anak-anak.
"Kita limpahkan ke Satlantas Polres Madiun. Sopir sudah diamankan dan diserahkan ke Satlantas Polres Madiun," lanjutnya.
Dwi belum bisa menjelaskan secara pasti bagaimana kereta kelinci yang dikendarai Nurohim (27), warga Desa/Kecamatan Geger tersebut bisa oleng hingga terjun ke parit.
"Kita masih menunggu pemeriksaan pihak sopir," terang Dwi.
Korban luka-luka langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Mulai dari Puskesmas Dagangan dan RSUD Dolopo.
"Odong-odong ini memang hanya beroperasi pada hari Minggu saja. Muter-muter kampung, pelanggannya ya masyarakat sekitar," lanjutnya.
Dwi menegaskan pengoperasian kereta kelinci sebenarnya memang dilarang karena kendaraan bermotor tersebut tidak sesuai spek dan tidak mempunyai standar keamanan yang memadai.
"Jika memang masih ada terutama di Kecamatan Dagangan, tentu akan kita tertibkan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Odong-Odong Terjun ke Parit di Madiun, 1 Orang Meninggal dan Puluhan Penumpang Lain Luka-Luka