Ia mengatakan kepada korban, ibunya ada di pondok dan mau memberikan uang jika bertemu langsung dengan orang yang meminjam.
“Ibu ada di pondok, ibu mau kasih uangnya kalau ketemu sama orangnya,” begitu kata pelaku sebagaimana diulangi AKBP Gunar.
Tanpa menaruh rasa curiga, VRM akhirnya masuklah kedalam kebun bersama SAS itu.
Setelah tiba di pondok, SAS langsung melakukan aksinya.
SAS menidurkan korban di dalam pondok itu lalu mengikat mulut korban. Kain ternyata sudah disediakan pelaku di perutnya.
Baca juga: Cerita Ketua RT Bunuh Istri Sendiri Pakai Pisau Dapur di Konsel, Awalnya Berniat Habisi Kakak Ipar
“Tujuannya mengikat mulut korban agar korban tidak berteriak,” kata dia.
Setelah merudapaksa korban, pelaku melukai urat nadi tangan korban menggunakan sebilah pisau.
SAS membuat skenario agar meninggal karena bunuh diri ketika jasad korban ditemukan.
Tak ada dendam
Gunar melanjutkan penjelasannya, SAS dan VRM pernah berpacaran selama 3 bulan.
Keduanya putus putus pada November 2021 lalu.
Sejak keduanya putus hubungan tidak ada motif sakit hati atau balas dendam dari keduanya.
Motif pelaku awalnya hanya ingin merudapaksa korban.
Baca juga: Tak Diberi Pinjaman Uang untuk Bayar Utang, Tukang Servis TV di Jember Habisi Pelanggannya
“Dari pengungkapan tidak ada rasa sakit hati pelaku karena putus pacaran tersebut. Pelaku berniat merudapaksa saja saat ada kesempatan ke kebun sawit itu."