TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS -Ketika kehamilan usia 6 bulan Salimah curiga kenapa perut besar sekali dan makin berat. Perempuan usia 38 tahun itu kemudian periksa ke RS dan menjalani USG. Betapa terkejut dia, dokter mengatakan ada tiga janin dalam perut.
Kebahagiaan menyelimuti pasangan Salimah (38) dan Andi Fatoni Rahman suaminya. Pasutri ini baru saja mendapat anugerah besar yaitu melahirkan bayi kembar tiga. Semua laki-laki.
Salimah warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini melahirkan tiga bayi kembarnya pada Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 03.00 WIB
Awalnya dia sama sekali tidak mengira akan hamil kembar, bahkan sampai tiga bayi sekaligus. Terlebih di usianya hampir 40 tahun membuat dia menjadi ibu hamil kategori berisiko tinggi. Ternyata Tuhan mengamanatkan kepada pasutri ini 3 bayi sekaligus.
Kecurigaan Salimah hamil kembar adalah saat kehamilannya menginjak bulan ke-7.
Saat kehamilan 6 bulan perutnya merasa begitu besar, lebih besar dari pada kehamilan usia enam bulan pada umumnya.
Salimah dan suami akhirnya memeriksaan kandungan itu ke RS Budi Asih Purwokerto untuk di USG.
Ternyata benar ada tiga janin laki-laki berada di dalam perut Salimah yang membuat keluarga merasa sangat senang dan tidak menyangka sebelumnya.
Ketiga bayi imut-imut itu kemudian diberi nama Muhammad Faik Rahman, Muhammad Fahrian Rahman, dan Muhammad Faizan Rahman.
Nama-nama tersebut diberikan oleh ayahnya, sehingga nama tengah diawali huruf F, sementara nama akhir diberi nama Rahman, yang merupakan nama ayah bayi.
Awalan huruf F juga menurut Salimah terinspirasi dari bulan kelahiran anak mereka, yaitu bulan Februari.
Anak pertama lahir normal dengan berat 1.45 kg, anak kedua beratnya 2.2 kg, dan anak ketiga beratnya 2.3 kg.
Dibandingkan dengan kehamilan pertamanya, Salimah mengaku merasa berbeda terutama dari segi pola makannya.
"Iya, jadi kemarin waktu hamil kembar tiga ini saya jadi males makan. Jarang dan sedikit makannya, memang jadi lebih berat pasti, karena ada tiga janin. Maka dari itu saya minta agar persalinan dipercepat satu minggu dari jadwal yang ditentukan dokter," katanya.