Dokter yang menangani persalinan, dr. Hanantyo Primi A Sp.OG mengatakan kehamilan kembar tiga Salimah ini adalah sesuatu yang alami tanpa diprogram.
"Ketahuan hamil 3 itu sejak berumur 7 bulan, dan saya terkejut juga. Kemungkinan bisa terjadi hamil 3 secara alamiah ini sangat susah dan ini terjadi pada ibu Salimah. Bayi tabung saja tidak menjamin bisa terjadi kehamilan kembar tiga," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Dokter mengaku bukan pertama kali ini menangani pasien ibu hamil kembar tiga. Pada 2020 yang lalu ia juga sempat menangani kasus sama, akan tetapi memang pasangan yang sudah diprogram ingin bayi kembar.
Dokter memperkirakan kelahiran Salimah baru minggu depan, tapi sang ibu mengaku sudah tidak kuat karena perutnya yang sudah sangat besar.
"Anak pertama lahir normal tapi beratnya paling kecil. Sementara anak kedua dan ketiga harus dioperasi karena posisinya kaki dibawah sungsang. Bayi ketiga posisinya melintang, sehingga kalau dipaksakan normal, maka akan membahayakan nyawa bayi," jelasnya.
Sehingga tidak berlaku lama lagi, dokter mengambil tindakan operasi sesar untuk mengambil anak kedua dan ketiga.
Dokter mengatakan tantangan paling besar hamil kembar adalah terjadinya prematur. Karena bayi itu kalau prematur kondisi paru-paru belum berkembang dengan baik dan rawan terkena infeksi.
"Kondisinya alhamdulillah tiga bayi saat ini baik, otak berjalan baik, biasanya kita memberikan perlindungan meskipun prematur," imbuhnya.
Menurut Salimah, kelahiran bayi kembar tiga ini merupakan kehamilan kedua. Anak pertama sekarang sudah berusia 10 tahun.
Terkait dengan adanya keturunan anak kembar ia menjawab ada keturunan kembar dari neneknya yang juga ada yang melahirkan kembar.
Ia bercerita warga di desanya sudah benyak mendengar dia melahirkan anak kembar dan antusias menjenguknya. (Permata Putra Sejati)
Baca juga: Presiden Kita Ini Kayak Koboy, Saya Senang dan Antusias