News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ritual di Pantai Payangan Jember

Detik-detik Puluhan Warga Terseret Ombak di Pantai Payangan Hingga Pengakuan Korban Selamat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi warga yang tenggelam di pantai payangan Jember.

Pengakuan korban selamat

Bayu, seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 10 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.

Bayu menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.

"Meditasi," kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel 'Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak'.

Baca juga: UPDATE Ritual Berujung Maut di Jember: 24 Orang Terseret Ombak, 10 Dilaporkan Meninggal Dunia

Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.

Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua."

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.

"Di Puskesmas Ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian," demikian dilaporkan jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.

Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput namun belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.

Evakuasi warga yang tenggelam di pantai payangan Jember. (Bagus Supriadi/Dokumentasi Basarnas Jember)

"Dari informasi yang kami terima, para korban berusia dewasa, belum terkonfirmasi di bawah umur."

"Berdasarkan penjelasan seorang korban selamat, Bayu, waktu itu memang sedang melakukan ritual sebanyak lebih dari 20 orang, tiba-tiba ada ombak dua kali menerjang," imbuhnya.

Masih berdasarkan pantauannya, petugas puskesmas tidak mendirikan posko, tetapi ada meja pelayanan yang dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini