"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," kata Diana, dilansir TribunJatim.com, Minggu.
Diana tak tahu persis aktivitas suaminya.
Sebab, selama ini dia dan suami jarang tinggal satu rumah.
Febri dinas di Bondowoso, sedangkan Diana kerja di Probolinggo.
"Selama ini enggak ada yang aneh sama suamiku," ungkapnya.
Baca juga: Ritual di Pantai Payangan Jember Berujung Maut, Khofifah Minta Warga Waspada Potensi Ombak Tinggi
Baca juga: Pasutri Jadi Korban Tewas Ritual Maut, Bermula dari Pengajian, Sudah 3 Kali Ikut Ritual & Bawa Anak
Diketahui, keseluruhan peserta yang mengikuti ritual itu ada 23 orang.
Lalu, ada satu orang sopir yang mengantar anggota kelompok tersebut.
Mereka berangkat dipimpin oleh ketua kelompok, Nh (Nurhasan).
Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf, mengatakan ada 20 anggota kelompok yang turun di tepi pantai.
Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan.
"Sedangkan, yang empat menunggu di atas," ujarnya, seperti diberitakan Surya.co.id, Minggu.
Keempat orang itu yakni satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual.
Lalu, tiga orang petinggi kelompok yang berada di kawasan pasir yang lebih atas.
Baca juga: Berawal dari Pengajian, Warga Lalu Diminta Ikut Ritual Tengah Malam di Pantai Payangan Jember
Baca juga: Motif Warga Ikut Ritual Pantai Payangan, Ada yang Berharap dapat Jodoh hingga Minta Ilmu Hitam
Sebelumnya, korban selamat bernama Bayu menceritakan, setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam mereka.