"Mereka sudah beberapa kali memang. Tadi malam izin juga, saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut, karena ombak sedang tinggi," katanya, Minggu.
Sekitar pukul 00.00 WIB, peserta ritual itu memulai kegiatannya.
Saladin yang tidur pun kaget mendengar kegaduhan dari arah pantai.
Dia langsung berlari ke pantai, sambil membawa pelampung.
Ia terjun ke laut, dan berhasil menyelamatkan lima orang.
Baca juga: Bripda Febriyan Meninggal, Istri: Bilangnya Cuma Mau Pergi ke Pantai, Tidak Bilang Kalau Ada Ritual
Baca juga: Diana Tak Percaya Bripda Febriyan Jadi Korban Ritual Maut: Selama Ini Gak Ada yang Aneh Sama Suamiku
Cerita Korban Selamat
Seorang korban selamat, Bayu, menceritakan setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam mereka.
“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari. Saya menghindari ombak kedua,” ungkap Bayu, Minggu, dilansir Kompas.com.
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan rekannya.
Tak berselang lama, tim SAR melakukan pencarian.
Motif Warga Ikut Ritual
Sementara itu, Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menjelaskan, warga percaya ritual menyucikan diri dapat dilakukan dengan mandi air laut.
“Menurut korban selamat, mereka tidak melihat ombak yang dari arah kanan, tiba-tiba datang menerjang. Di sana ada tebing yang halangi pandangan,” jelasnya.
Baca juga: Berawal dari Pengajian, Warga Lalu Diminta Ikut Ritual Tengah Malam di Pantai Payangan Jember
Baca juga: Kisah Juru Kunci Bukit Samboja Selamatkan 3 Orang Saat Ritual Berakhir Bencana di Pantai Payangan
Ia mengatakan, ritual yang dijalankan para korban, dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapat pekerjaan.
“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” imbuh dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/TribunJatim.com/Sri Wahyunik/Tony Hermawan) (Kompas.com/Kontributor Jember, Bagus Supriadi)
Berita lain terkait Ritual di Pantai Payangan Jember