Kemudian untuk kategori Hadiah Sastra LBSS berdasarkan karya cerita pendek (carpon) yang dimuat di media massa sepanjang tahun 2021, meliputu cerpen, puisi, esey dan fiksimini.
Untuk carpon diraih Lugiena De dengan judul “Pabrik dina Mastaka Bapa”, dimuat dina
Pikiran Rakyat, édisi bulan Oktober taun 2021, untuk puisi diraih Ari Andriansyah dengan judul "Jatining Langgeng", dimuat dina Cacandran.com, édisi bulan Juni taun 2021, dan esey direbut
oleh Adé Irma S. dengan judul "Rék Ngawariskeun Naon?", dimuat dina
Manglé, édisi bulan Désémber 2021. Lalu untuk fiksimini diraih Agus Sugianto dengan juudl “Méja Kai Mahoni”, dimuat dina Grup FB bulan Juli 2021.
Lalu kategori Video “Maca” Ajip Rosidi pesertanya berjumlah 29 orang. Juara 1 diraih Raiyan Zakaria dengan judul “Ajip Rosidi Sastrawan Kahot ti Jatiwangi”, juara II
diraih Azi Sastrawan II berjudul “Maca Ajip”, dan juara III direbut Lilis Sulistyowati berjudul “Napak Tilas Ajip Rosidi”.
Untuk kategori Tarucing Cakra jumlah peserta sebanyak 476 orang, dengan para juara:
juara 1 direbut Asri Puspitasari Kamilah dari Kabupatén Sumedang, juara II oleh Yuyun Yulistiani dari Kabupatén Ciamis, dan juara III direbut Sri Sussi Aries Lulupi dari Kabupatén Sumedang.
Baca juga: Ini Pertarungan Hidup Mati Persib vs PSM Makassar Nanti Malam
Kategori terakhir yaitu lomba film pendek. Juri memutuskan tidak ada yang layak untuk menjadi juara I, II dan III dengan pertimbangan kualitas menurun dari juara film pendek tahun 2021. Juri hanya memuturkan ada lima juara setara, namun karena dua judul ternyata melanggar peraturan panitia, yaitu sudah diikutkan dalam perlombaan lain yang artinya sudah dipublikasikan, akhirnya dua judul tersebut didiskualifikasi oleh PP-SS sebagai penyelenggara.
Dengan demikian, juara setara film pendek itu ialah "Kaasih" produksi Cilegeh TV Indramayu, "Jang Oman" produksi MMC Production & Punakawan Pictures, Ciamis dan "Nu Mulang Ti Dayeuh" produksi Vulpecula Pictures Kabupaten Bandung Barat.
Baca juga: Sedang Nyaman di Jerman, Habibie Dipanggil Soeharto dan Mendarat Saat Jakarta Membara (1)
Twibbon 94 Ribu Dukungan
Menurut Etti RS sebagai penasihat panitia dan pembina Sing Rancage, para juara tersebut akan mendapatkan piagam dan uang sebagai apresiasi untuk pembinaan. Diharapkan, para juara yang umumnya gerenasi milenial akan jadi penerus dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Selain lomba dan penyerahan hadiah LBSS, panitia juga gencar mengkampanyekan penggunaan bahasa Sunda melalui twibbon dan selama tujuh hari menjadi trending topic di website twibbonize, dengan jumlah 94 ribu dukungan.
"Ini cukup menggembirakan, dan bisa dikatakan kampanye penggunaha bahasa Sunda dengan twibbon berjudul "Nyarita Sunda, Sunda Cumarita: Ngareuah-reuah Poe Basa Indung Sadunya telah berhasil," kata Dadan Sutisna yang juga sastrawan peraih hadiah sastra Sunda Rancage ini.
Ketua LBSS Darpan yang juga sebagai deklarator bahasa Sunda, juga mengungkapkan kegembiraannya, karena berhasil menyelenggarakan Hadiah Sastra LBSS yang sudah jadi ikon LBSS.
"Alhamdulillah, hadiah LBSS bisa terselenggara, mudah-mudahan tahun depan terselenggara lagi," kata Darpan, sastrawan Sunda peraih hadiah sastra Rancage ini.
Darpan juga mengatakan, dukungan 94 ribu pengguna twibbon "Nyarita Sunda, Sunda Cumarita, menunjukkan bahwa orang Sunda masih mempunyai rasa sayang dan menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.
"Twibbon yang mencapai 94 ribu dukungan dan bertengger jadi trending topic selama tujuh hari, jadi indikator orang Sunda bangga dan terus menggunakan bahasa ibunya," kata Darpan. (*)
Baca juga: Wakil WaliKota Tegal Masuk Daftar Penerima Bansos