Rombongan wisata terdiri dari tiga bus, dan bus yang terlibat kecelakaan adalah bus kedua yang melewati perlintasan KA.
Badan bus sebenarnya sudah 80 persen melewati perlintasan kereta.
Namun kereta kemudian menabarak bus hingga menyebabkan bus tertabrak di bagian belakang sebelah kanan dan mengakibatkan bus terlempar.
"Penyebab terjadinya laka karena kelalaian dari sopir bus," ungkapnya.
"Seharusnya para pengemudi kendaraan ketika melewati perlintasan kereta api harusnya memperhatikan dulu, apalagi tidak ada palang pintu," sambung dia.
Bus yang terlibat kecelakaan berisikan 44 penumpang dan dari kejadian itu terdapat korban meninggal dan luka-luka.
Data korban meninggal dunia, ada lima orang yang meninggal dunia dan 14 orang mengalami luka-luka.
Ada empat orang yang meninggal di tempat dan satu orang meninggal di rumah sakit.
Korban luka-luka saat ini dirawat di RS Dokter Iskak Tulungagung.
Baca juga: Terobos Perlintasan, Mobil Xenia Tertabrak Kereta di Banyumas
Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto mengatakan lokasi kejadi memang tidak ada palang pintu dan tanpa sirine.
Biasanya, pada pagi hingga sore hari ada petugas relawan yang membantu mengamankan perlintasan kereta.
Namun, saat kejadian kecelakaan itu, relawan yang biasa berjaga belum datang.
"Ketika kejadian, petugas yang biasa berjaga belum datang. Untuk sirine tidak ada, jadi memang biasanya hanya ada relawan," kata Handono.
Saat ini, petugas masih berusaha mengavakuasi bus yang terlempar di samping rel kereta.
(Tribunnews.com/Tio)