TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - EF (23) ditemukan tewas dengan cara tidak wajar di ruang tamu kontrakannya di Jalan Sukarela Lorong Sejambu Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan.
Ketua RT 18 RW 007 M Fauzi mengatakan, EF sehari-hari bekerja di CV Natural tempat pembuatan rotan.
"Korban itu warga Palembang inilah, orang tuanya tinggal di Palembang. Cuma karena dekat dengan tempat dia bekerja di akhirnya ngontrak di sini, " kata Fauzi, Sabtu (5/3/2022).
Fauzi mengaku tidak kenal dekat sama sekali dengan korban, sebab sejak tinggal di lokasi tidak pernah melapor kepadanya.
Baca juga: Dipicu Senggolan, Pria di Palembang Tewas Ditilkam OTK, Korban Tergeletak di Depan SPBU
"Saya sejujurnya tidak terlalu paham keseharian EF, dia selama ini tidak pernah melapor, " katanya.
Namun ia mengetahui jika kejadian sebelum meninggal dunia, EF sempat ngobrol dengan pemilik kontrakan. Malam sebelum kejadian EF tidur di tempat adiknya di Jalan Naskah, kemudian pagi ini diantar lagi oleh adiknya.
"Kalau keterangan pemilik kontrakan tidak ada masalah dia (EF), mereka ngobrol biasa saja. Setelah itu dia pergi ke tempat adiknya di Jl Naskah, " katanya.
Ia menjelaskan awal mula EF diketahui sudah meninggal dunia oleh temannya yang menyaksikan detik-detik siaran langsung di akun Instagram EF.
Baca juga: Teriak Bilang Istrinya Tewas Bunuh Diri, Pria di Lampung Ditangkap Polisi, Terancam 15 Tahun Penjara
"Kejadiannya sekira pukul 10.00 WIB, kalau keterangan temannya lalu dia datang kesini sekitar pukul 12.30 WIB dan ternyata benar EF sudah ditemukan dalam kondisi tewas. Lalu memberitahu saya dan warga sekitar, " katanya.
Terpisah Kapolsek Sukarami Kompol Budi H Sutrisno mengatakan, kronologi kejadian dimulai saksi Nandi menyaksikan siaran live Instagram korban sekira pukul 10.32 WIB.
Saat itu saksi Renaldi menonton live IG korban dan saat itu saksi melihat korban telah gantung diri dan tidak bergerak.
"Mengetahui hal tersebut saksi Nandi menghubungi saksi Novia untuk mengecek di kontrakan korban. Lalu sekira pukul 12.13 WIB aksi Novia sampai di TKP saksi mendorong pintu hingga pintu kontrakan korban terbuka sedikit dan saksi Novia melihat kaki korban sudah membiru dan tidak menyentuh lantai, " jelas Kompol Budi.
Saksi terduduk di luar kontrakan korban dan selanjutnya saksi Novia menghubungi teman dan warga serta RT setempat.
Setelah datang saksi-sakis bersama dengan ketua RT masuk ke dalam kontrakan korban dan mendapati korban telah gantung diri dengan leher tergantung menggunakan kain yang diikat di ventilasi jendela. Setelah itu ketua RT menghubungi polisi.
Baca juga: Usai Bunuh Adik Iparnya, Pria Ini Duduk Santai Sambil Merokok di Ruang Tamu, Tangan Berlumur Darah
Warga Jalan Sukarela Lorong Sejambu Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang dibuat heboh dengan adanya seorang pemuda yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.
Ironisnya detik-detik korban tewas gantung diri itu bahkan sempat disiarkan secara langsung di akun Instagram.
Korban inisial EF (23) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dan menyiarkan live di akun Instagram pribadinya.
Berdasarkan keterangan Nandi (22) yang merupakan teman dari korban, bahwa ia sempat menyaksikan detik-detik korban tewas bunuh diri melalui akun IG milik korban.
"Saya sempat melihat korban kejang-kejang diakun IG nya," ujar Nandi.
Sekitar pukul 13:00 WIB aktivitas live IG korban ketahuan oleh Nandi, kemudian ia mengecek langsung di rumah kontrakan EF.
"Ternyata memang benar dia bunuh diri, " ujarnya.
Baca juga: Tolak Perjodohan, Gadis Cirebon Pilih Ikut Pacarnya ke Banyuasin Sumsel, Bikin Surat Pernyataan
Sementara itu, di TKP saat ini telah didatangi pihak dari Polsek Sukarami Palembang.
Berdasarkan informasi jenazah EF sendiri masih berada didalam rumah kontrakan dibawa ke RS Bhayangkara.
Kata Psikolog Renny Permataria
Menanggapi hal tersebut, Psikolog RS Siloam Sriwijaya Palembang, Renny Permataria mengatakan melihat kejadian ini sangat disayangkan dan disesalkan bisa terjadi sampai orang tersebut meninggal.
Apalagi fenomena seperti ini bukan pertama kali dilakukan orang tapi juga pernah terjadi saat melakukan siaran langsung dari media sosial.
"Fenomena sekarang ini terkait kondisi psikologi seseorang, mungkin si korban sudah dalam benar-benar berat menjalani hidup sehingga sudah tak bisa lagi berfikir logis," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Cara Milenial Sumsel Ungkap Dukungan Untuk Ganjar, Borong Dagangan PKL Hingga Lakukan Napak Tilas
Kalau sudah berfikir logis tidak akan mungkin melakukan perbuatan yang sangat ekstrem tersebut tapi mungkin juga ada alasan tertentu mengapa seseorang melakukan hal yang nekat tersebut.
"Mungkin ia sedang mencari perhatian orang agar orang mengerti penderitaan dia yang selama ini tidak ia dapatkan," tuturnya.
Mungkin juga, lanjut dia ia merasakan kesepian atau tak memiliki seseorang yang peduli kepadanya.
"Karena itu di zaman serba canggih ini orang banyak posting kehidupan pribadi yang sebetulnya membutuhan pertolongan. Dan kejadian ini dia live dan temannya mengetahui namun terlambat untuk membantu," jelas dia.
Karena itu, apalagi ini anak muda yang umurnya masih sangat muda sangat mudah juga terpengaruh.
"Karenanya mengenai kondisi mental seseorang yang sudah masuk usia depresi dimana merasa tidak berdaya, menilai diri rendah , merasa hidupnya tak bahagia, tak berguna, tak ada maknanya," jelad dia.
Hal inilah, kita sebagai orang terdekat bahkan orang tua harus peka dengan kondisi mental seseorang.
"Itulah yang harus kita aware, support dalam keluarga inti apabila anak-anak, pelajar yang kos atau temen-teman melihat perubahan orang yang biasa open, ceria tapi berubah jangan disepelekan," ungkap dia.
Lanjut dia hal ini juga kembali ke pribadi atau personal saat menghadapi suatu masalah dan memecahkan suatu permasalahan.
"Kita tak tahu apakah ia ini ada masalah dalam finansial, hubungan asmara dan lain sebagainya. Karenanya ini sangat penting karakter yang dibentuk sejak dini untuk memecahkan suatu masalah dari hal kecil sampai besar," ungkap dia.
Lanjut Renny, setiap orang pasti memiliki masalah yang berbeda-beda tergantung bagaimana pembentukan karakter memecahkan masalah tersebut.
Baca juga: Pemkot Prabumulih Sumsel Akan Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah
"Dan bagi teman atau orang terdekat yang melihat kejadian misalnya seperti ini agar segera bertindak dan melapor atau menghubungi orang terdekat untuk memberi tahu," jelad dia.
Atau berikan dukungan moril atau saat ia mau bunuh diri saat live langsung telepon untuk memberikan bantuan moril.
Warga Jalan Sukarela Lorong Sejambu Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang dibuat heboh dengan adanya seorang pemuda yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.
Ironisnya detik-detik korban tewas gantung diri itu bahkan sempat disiarkan secara langsung di akun Instagram.
Korban inisial EF (23) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dan menyiarkan live di akun Instagram pribadinya.
Berdasarkan keterangan Nandi (22) yang merupakan teman dari korban, bahwa ia sempat menyaksikan detik-detik korban tewas bunuh diri melalui akun IG milik korban.
"Saya sempat melihat korban kejang-kejang diakun IG nya," ujar Nandi.
Sekitar pukul 13.00 WIB aktivitas live IG korban ketahuan oleh Nandi, kemudian ia mengecek langsung di rumah kontrakan EF.
"Ternyata memang benar dia bunuh diri, " ujarnya.
Sementara itu, di TKP saat ini telah didatangi pihak dari Polsek Sukarami Palembang.
Berdasarkan informasi jenazah EF sendiri masih berada didalam rumah kontrakan dibawa ke RS Bhayangkara.
Berita ini telah tayang di Tribun Sumsel berjudul:
Kronologi Pemuda 23 Tahun Tewas tak Wajar di Kontrakan, Siaran Langsung Kematian Ditonton Teman
dan
Pemuda di Palembang Tewas Tak Wajar Live IG Detik Kematian, Ini Kata Psikolog Renny Permataria