News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu dan 2 Anak Kembarnya Ditemukan Tewas di Deliserdang Sumut, Begini Penjelasan Kapolres

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi Ibu dan dua anak kembarnya ditemukan tewas di kamar rumahnya di Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (6/4/2022).

TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Ibu dan dua anak kembarnya ditemukan tewas di kamar rumahnya di Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (6/4/2022).

Korban masing-masing atas nama RDS (38) dan SALP (4) dan SES (4).

SALP dan SES adalah kembar sepasang.

Pada dugaan awal, RDS meninggal bunuh diri dengan cara meminum racun dan mengajak kedua anaknya.

Baca juga: Tak Terima Keluarganya Tewas Ditembak Saat Penggerebekan, Keluarga Tammikha Mengadu ke Polda Aceh

Ketiganya ditemukan tewas di dalam kamar yang terkunci dari dalam.

Informasi yang dikumpulkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh kedua orangtua kandung RDS dan tetangga sekira pukul 16.30 WIB.

Saat itu kedua orangtuanya datang ke rumah dan meminta bantuan tetangga membantu membukakan pintu kamar yang tida kunjung terbuka.

"Pertama ada yang datang ke rumah tadi minta tolong katanya minta dibantu bukakan pintu kamar. Nggak bisa dibuka karena dikunci dari kamar. Kalau orangtuanya baru datang sebenarnya dan bisa masuk rumah memang tapi buka pintu kamar nggak bisa,"ucap Ulfa.

Karena hal itu selanjutnya, ia dan suami serta ayahnya datang membantu dengan membawa linggis.

Saat itu disebut cukup sulit membuka pintu, karena bagian yang dikunci tidak hanya bagian tengah tapi atas dan bawah juga ikut dikunci.

Baca juga: Komnas HAM Apresiasi Polda Sumut Tetapkan Bupati Langkat Nonaktif Tersangka TPPO dan Penganiayaan

"Ya macam tidur biasa saja tadi aku lihat karena anaknya tidur seperti biasa di kasur. Kalau ibunya di bagian bawah ya macam tidur biasa saja karena pakai selimut gitu. Tapi mulutnya ada ngeluarkan cairan buih gitu memang,"kata Ulfa.

Pada saat itu orangtua korban pun langsung menjerit.

Disebut sebelum orangtua korban datang, hanya ada ketiga korban saja.

"Memang nggak pernah ngumpul-ngumpul sama warga sini tapi ya baik orangnya ini. Kalau bantuan partisipasi pun enak dipintain. Ya selama ini nggak pernah ada keributan kita dengar di dalam rumah. Nggak tahu jugalah kita kenapa bisa seperti itu,"kata Ulfa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini