Ia mengaku mencuri ponsel saat anaknya sedang tidur.
Tak hanya itu, AL bercerita ia nekat mencuri ponsel karena anaknya tak pernah memberikan nafkah kepadanya.
Padahal, ia mengasuh lima anak S serta mencuci baju di rumah anaknya.
"Dia anak kandung saya yang paling besar, saya kesal karena itu saya ambil HP-nya."
"Ketika dia masih tidur jam 12 malam, saya jual HP-nya, karena tidak pernah menafkahi, padahal anaknya pernah tinggal dengan saya."
"Saya kesal padanya, karena tidak pernah menafkahi, tidak pernah kasih uang, padahal cucu yang tinggal sama saya 5 orang," kata AL di Mapolsek Cakranegara, Senin.
Baca juga: Viral Penangkapan Pencuri di Gerbang Tol Pasirkoja Bandung, 3 Pelaku Berusaha Kabur Pakai Mobil
Dia mengatakan, uang hasil penjualan ponsel tersebut juga digunakan untuk membayar utang.
"Saya jual HP itu Rp 1,6 juta, uangnya untuk bayar utang, saya kesal sama anak saya."
"Dia tidak perhatian padahal saya juga jadi tukang laundry di rumahnya," ungkapnya.
Mengetahui sang ibu yang mencuri ponselnya, S langsung mencabut laporan.
Ia menginginkan penyelesaian dengan cara kekeluargaan agar ibunya tidak ditahan.
Aparat pun mengambil jalan tengah dengan melakukan langkah restorative justice.
"Itu pun selama melengkapi berkasnya, setelah selesai, pelaku bebas dari segala tuntutan."
"Hari ini terakhir, semoga semua selesai kita akan terbitkan SP3 kasusnya," ujar Kapolsek Cakranegara, Kompol M Nasrullah.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunLombok.com/Laelatunni'am, Kompas.com/Fitri Rachmawati)