Pengakuan Korban
Lanjut dikatakan, peristiwa itu terjadi ketika Wahyu sedang membonceng dua temannya mengendarai sepeda motor.
Mereka berbonceng tiga hendak membeli makanan sahur di kawasan Jendral Sudirman.
Namun ketika melintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat rumah makan sederhana dari arah simpang IP menuju pasar Cinde, tiba-tiba laju motor mereka dihentikan oleh sebuah mobil jenis Brio warna kuning.
Baca juga: Pernah Ditawar Rp 2 Miliar, 2 Patung Macan di Kompleks Pemakaman Tionghoa Kediri Dicuri
Baca juga: Jokowi Direncanakan Buka Formula E di Ancol, Harga Tiket Termurah Rp 250 Ribu, Termahal Rp 10 Juta
Tak lama setelah itu, muncul rombongan puluhan orang mengendarai sepeda motor yang juga mendekati mereka.
"Orang yang dari mobil itu turun, dia tanya, kamu anak rusun bukan. Saya jawab, bukan. Ya memang saya bukan tinggal disana," ungkapnya.
Akan tetapi bantahan itu langsung direspon sabetan senjata tajam secara bertubi-tubi oleh pelaku.
Tak cukup sampai di situ, ada juga orang yang menyiram air keras ke wajah pemuda ini.
"Sudah, habis itu saya tidak tahu apa-apa lagi. Sakit semua rasanya," ungkapnya.
Minta Pelaku Dihukum Berat
Diakui Wahyu, dirinya sama sekali tidak mengenal pelaku maupun rombongannya.
Beredar pula informasi bahwa Wahyu adalah korban salah sasaran.
Atas hal tersebut, Wahyu sangat tidak terima.
Sebab perbuatan pelaku beserta rombongannya sudah sangat keterlaluan karena bahkan membuatnya terancam cacat.