"Dari KPAI dan PPA kemarin sudah datang, dan memberikan dukungan kepada kita."
"Mereka juga menyarankan untuk sementara anak kita untuk istirahat dulu di rumah agar mengembalikan rasa percaya dirinya dan traumanya,"
"Lalu dari perwakilan sekolahnya juga sudah datang kemarin, mereka juga memberikan dukungan salah satunya memberikan kelonggaran untuk anak kita supaya bisa belajar dari rumah dan mengikuti ujian dari rumah. Sampai tahun ajaran baru mulai," katanya.
Pihak keluarga menyayangkan tindakan yang dilakukan Helmi.
Baca juga: Kehilangan 4 Anggota Keluarga, Joko Mengenang Pertemuan Terakhirnya dengan Titis Saat Lebaran Lalu
"Ya kita merasa kecewa. Karena Helmi ini sudah kita anggap seperti anak sendiri. Kebetulan dia juga sering ke rumah. Kita nggak pernah menaruh curiga ke dia kalau bakal seperti ini,"
"Awal anak kita bisa kenal dengan dia karena ingin membeli burung. Lama-lama deket, sering main ke rumah, jemput anak kita dibawa ke rumahnya."
"Sudah berapa kali kita peringatkan, supaya dia menjauhi anak kita. Namun dia tetap saja menjemput anak kita, sampai kejadian membawa pergi anak kita itu," katanya.
Siti mengimbau kepada orangtua yang memiliki anak-anak, untuk selalu waspada dengan teman dekat anaknya dan lebih memperhatikan lagi keberadaan anaknya.
"Semoga pengalaman pahit ini kita saja yang merasakan. Semoga tidak ada orang tua lain yang juga merasakannya. Ya kita hanya bisa menyarankan kepada para orangtua untuk lebih waspada."
"Lebih perduli lagi sama anaknya. Perhatikan teman bermain anaknya. Beruntung anak kita bisa kembali dalam keadaan seperti ini. Jadi kepada para orang tua harus lebih perhatian terhadap anak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Bocah di Lampung Selatan Hilang 4 Bulan, Ternyata Dibawa Teman Dekatnya ke Pekanbaru Riau
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)