TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dalam lima hari terakhir, ada tiga peristiwa letusan senjata api ke udara yang viral di media sosial.
Tembakan tersebut berasal dari senjata api anggota kepolisian.
Peristiwa polisi mengeluarkan tembakan itu terjadi di Semarang, Surabaya dan Pesanggrahan.
Ada yang dalam rangka bertugas maupun saat akan mengantar istri yang pendarahan ke rumah sakit.
Berikut 3 peristiwa polisi letuskan tembakan yang dirangkum Tribunnews.com :
1. Terdengar Letusan Senjata saat Perkelahian Diduga Oknum Polisi di Tambakrejo
Warga mendengar adanya letusan senjata saat terjadi perkelahian yang disebut-sebut oknum polisi dengan saudaranya di Tambakrejo RT 01 RW 16 Kelurahan Tanjung Emas Kecamatan Semarang Utara.
Tersiar kabar perkelahian itu menyebabkan tetangganya bernama Sobirin terkena tembakan di kakinya.
Nurohma satu di antara warga yang mendengar suara letusan pistol.
"Saya dengar antara dua tiga kali. Dua ke atas satu di antaranya kena bapak (korban)," ujarnya, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Teror Busur di Kendari: Kapolresta Dihujat, Razia Besar-besaran, 6 Pelaku Pembusuran Ditangkap
Awal mulanya, kata dia, antara pelaku dan saudaranya saling tantang.
Keduanya dari kejauhan saling meneriakan tantangan.
"Terus ketemu di depan rumah saya. Satu di antara keduanya adalah orang biasa," tutur dia.
Sementara itu Ketua RT 01 Arifin membenarkan warga mendengarkan adanya suara letusan.
Namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah letusan itu berasal dari pistol atau bukan.
"Itu informasi dari warga. Kalau kejadian pastinya saya tidak tahu karena sedang menjaga pompa air," kata dia.
Baca juga: Menyeberangi Sungai Pakai Mobil, 7 Pekerja Tambang di Kendari Terseret Arus, 1 Orang Hilang
Arifin mendapat kabar bahwa terdapat perkelahian namun setelah di cek sudah tidak ada.
Namun warga menginformasikan ada suara letusan senjata.
"Korban informasinya sudah di bawa ke rumah sakit," tuturnya.
Lerai Perkelahian, Kaki Sobirin Tertembak Airsoft Gun Polisi, Polda Jateng: Briptu RS Tidak Sengaja
Seorang warga sipil terkena tembak oleh oknum Polisi Anggota Ditresnarkoba Polda Jateng di Tambak Rejo RT 1 RW 16 Kelurahan Tanjung Emas Kecamatan Semarang Utara.
Korban diketahui Sobirin dan pelaku adalah Briptu RS.
Korban terkena tembak di depan rumahnya.
Kini korban telah dibawah ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Anak korban Nurohma menuturkan penembakan terjadi pada pukul 19.00, Rabu (18/5).
Saat itu dirinya tidak berada di rumah mendapat kabar adanya keramaian di rumahnya.
"Saat pulang melihat ibu nangis-nangis, bapak langsung dibawa menggunakan motor," tuturnya, Kamis (19/5).
Menurutnya, sebelum kejadian bapaknya sedang berada di rumah.
Kejadian itu terjadi bapaknya akan memisah pelaku sedang bertengkar dengan saudaranya.
"Bapaknya mau misah malah tertembak kena kaki. Awalnya berkelahi di ujung kampung mau dipisah lari sampai depan rumah dan ketembaknya di depan rumah," ujar dia.
Polda Jateng Minta Maaf Anggotanya Bikin Gaduh Hingga Lukai Warga, Pelaku Masih Diperiksa Propam
Polda Jateng meminta maaf atas tragedi tertembaknya Sobirin ketika memisah oknum Polisi Briptu RS saat sedang berkelahi dengan saudaranya di Tambakrejo RT 01 RW 16 Kel. Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy tidak menapik adanya tragedi tersebut.
Kejadian itu terjadi pada Rabu (18/5/2022) pukul 19.30.
"Adapun kejadian berawal dari permasalahan keluarga antara Briptu RS dan seorang kerabatnya berinisial SY," tutur dia, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (19/5/2022).
Iqbal membenarkan Briptu RS merupakan oknum anggota Ditresnarkoba Polda Jateng.
Kejadian bermula saat Sobirin berniat ingin melerai keributan antara Briptu RS dengan SY.
Sementara senjata yang dibawa Briptu RS adalah senjata airsoftgun.
Saat itu Briptu RS tidak sengaja meletuskan senjatanya dan mengenai kaki Sobirin.
"Briptu RS yang saat itu membawa senjata jenis airsoft gun tanpa sengaja meletuskan senjatanya dan mengenai kaki korban S," tuturnya.
Ia mengatakan kejadian tersebut saat ini telah ditangani Polda Jateng dan korban telah dibawa ke rumah sakit. Terduga pelaku Briptu RS saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Bidpropam Polda Jateng.
"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut dan Polda Jateng berkomitmen untuk menuntaskan kasus tersebut dan bertekad untuk terus melakukan pembenahan internal untuk mewujudkan postur institusi dan personil Polri yang ideal sehingga selalu siap memberikan yang terbaik dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Video Viral Gerombolan Warga Bawa Celurit dan Senpi di Sampang Terkait Hak Waris Tanah
Baca juga: Terkuak, Pria di Sampang yang Tenteng Senjata Ternyata Hanya Mainan Pistol dari Plastik
2. Polisi Keluarkan Pistol saat Urai Kemacetan di Ciledug Raya, Kapolres Jaksel: Bukan untuk Sok-sokan
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto buka suara terkait aksi seorang anggota polisi yang mengeluarkan pistol di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Minggu (15/5/2022) dini hari.
Budhi mengatakan, polisi tersebut tidak bermaksud menyombongkan diri atau menodongkan pistol ke warga.
"Jadi ini sebenernya yang terjadi tidak melakukan pembegalan atau pun sok-sokan dan sebagainya," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022).
Menurut Budhi, polisi berpakaian preman itu hanya menunjukkan bahwa dirinya polisi yang ingin membantu warga.
"Untuk membuktikan polisi karena dia kebetulan bawa senjata api, dia menunjukan senjata api, bukan menodongkan," ujarnya.
Sebelumnya, polisi mengamankan tiga pemuda yang diduga sebagai provokator saat terjadi kecelakaan di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2022) dini hari.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, provokator tersebut meneriaki anggota polisi dengan sebutan gangster dan begal.
Ketiga pemuda itu berinisial FR (21), BT (22), dan ZE (23).
"(Provokasi gangster dan begal) disampaikan oleh salah satu dari provokator yang dilemparkan atau dilontarkan ke anggota yang di lapangan," kata Nazirwan di Polsek Pesanggrahan, Selasa (17/5/2022).
Nazirwan mengungkapkan, tiga orang yang diamankan itu dalam kondisi mabuk saat melakukan provokasi.
"Sejauh ini tiga orang yang diserahkan warga masyarakat ke anggota di lapangan begitu sampai di komando, kemudian kita cek kondisinya di bawah pengaruh minuman keras," ungkap dia.
Ketiga pemuda itu kini sudah dibebaskan setelah membuat surat pernyataan.
Menurut Nazirwan, ketiganya tidak terbukti melakukan tindak pidana.
"Memang mengamankan warga itu bukan tujuan mengamankan dia sebagai pelaku, bukan. Tetapi karena sudah diamankan warga, maka diamankan di sini," ujar dia.
"Jadi bukan mengamankan sebagai pelaku. (Tapi) karena dianggap mengganggu keamanan di sini. Begitu diamankan warga kondisinya mabuk. Setelah kondisinya normal, dikembalikan. Kejadian Subuh, paginya dipulangkan," imbuhnya.
Video terkait keributan di Jalan Ciledug Raya yang berdurasi 2 menit 38 detik diunggah oleh akun Instagram @info_ciledug.
Dalam narasinya, akun tersebut menuliskan bahwa terdapat sejumlah pemuda yang menjadi korban pemukulan oleh oknum aparat saat melerai keributan.
"Para pelaku diduga oknum kepolisian berpakaian preman dan sempat mengacungkan senjata api," tulis akun @info_ciledug.
Kompol Nazirwan membantah bahwa anggotanya melalukan pemukulan terhadap warga.
"Itu (pemukulan) tidak benar," tegas Nazirwan.
Nazirwan menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika anggotanya mendapat informasi telah terjadi kecelakaan di Jalan Ciledug Raya pada Minggu (15/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Setelahnya, tiga petugas kepolisian berpakaian preman bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP).
"Anggota yang di lapangan berusaha mengurai lalu lintas karena laka tersebut yang menyebabkan kendaran itu patah as sehingga menghalangi jalan," ungkap Kapolsek.
"Beberapa saat kemudian datang bus (yang jalannya terhalang), ini yang menyebabkan kerumunan masyarakat," tambahnya.
Di sisi lain, Nazirwan memberikan penjelasan terkait anggotanya yang mengeluarkan pistol dalam kejadian tersebut.
"Yang bersangkutan berusaha menyakinkan warga menyatakan bahwa saya adalah anggota saya adalah polisi, tapi waktu itu belum digubris," kata Nazirwan.
Menurut Nazirwan, anggota polisi itu sebelumnya juga sempat menunjukkan identitas.
"Jadi itu (mengeluarkan pistol) hanya upaya untuk menunjukan identitas, tidak sampai melakukan tindakan lanjut," ujar dia.
3. Diadang Warga saat Bawa Istri yang Pendarahan ke RS, Polisi di Surabaya Keluarkan Tembakan
Sebuah video memperlihatkan seorang polisi melepaskan tembakan peringatan.
Diketahui anggota itu berinisial AG berpangkat Brigadir Kepala asal Polsek Rungkut Surabaya.
Video yang beredar di media sosial itu kemudian menjadi viral.
Tampak Bripka AG berjaket merah terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan setelah terdesak oleh adangan warga Waru Sidoarjo.
Kanit Reskrim Polsek Rungkut, Iptu Joko Soesanto membenarkan kejadian itu.
Joko menjelaskan, jika Bripka AG adalah sosok yang sebenarnya disiplin dalam berdinas.
Hanya saja, saat kejadian itu, ia panik lantaran mengevakuasi istrinya sendiri yang mengalami pendarahan hendak melahirkan.
"Betul itu anggota kami. Saat kejadian memang dalam kondisi panik tengah membawa istrinya yang mengalami pendarahan dan ketuban pecah hendak ke rumah sakit," kata Joko, Rabu (18/5/2022).
Joko menyebut insiden itu bermula saat Bripka AG hendak mengantar istrinya yang kesakitan karena pendarahan ke rumah sakit.
Bripka AG panik, ingin sesegera mungkin tiba di rumah sakit lantaran istrinya akan melahirkan anak pertama mereka.
Namun saat melintas di kampung tersebut, warga lalu menghentikan laju mobil Bripka AG.
"Terjadi cek cok, karena lama berdebat, akhirnya Bripka AG mengeluarkan pistolnya dan melakukan tembakan ke udara," terangnya.
Baca juga: Terancam 20 Tahun Penjara, Akankan Neneng Dapat Keringanan Hukuman Karena Masih Menyusui Anaknya ?
Meski begitu, Joko memastikan jika Bripka AG tengah dalam pemeriksaan Propam Polrestabes Surabaya.
"Memang tidak dibenarkan. Namun ini kami sampaikan agar tidak menjadi bola salju. Saat ini juga tengah dalam pemeriksaan," tuturnya.
Kondisi istri Bripka AG juga dikabarkan telah melahirkan seorang putri dengan selamat. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Suryamalang.com/TribunJateng.com)