News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pilu Bocah SD di Binjai, Tewas Diduga Dianiaya 6 Teman, Ibu Korban juga Ngaku Diancam Kepsek

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santi Citra Dewi, orang tua dari MIH (11), seorang siswa Sekolah Dasar yang diduga tewas setelah dianiayai oleh teman sekelasnya saat ditemui di Polsek Binjai Barat, Jalan Umar Baki, Kota Binjai, Kamis (9/6/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu seorang bocah Sekolah Dasar (SD) tewas diduga dianiaya teman sekelasnya datang dari wilayah Kota Binjai, Sumatera Utara.

Korban diketahui berinisial MIH, siswa kelas 5 disebuah SD Kota Binjai.

MIH sempat mengalami muntah-muntah sebelum meninggal di rumahnya.

Hal tak mengenakkan juga dialami ibu dan ayah MIH.

Saat keduanya meminta keterangan pihak sekolah, mereka mengaku mendapat ancaman dari kepala sekolah soal masalah yang dialami anaknya.

Bagaimana kelengkapan cerita pilu MIH, berikut informasinya dirangkum dari Tribun-Medan dan Kompas.com, Jumat (10/6/2022):

Baca juga: Warga Probolinggo Dianiaya Massa & Rumahnya Dirusak Karena Dituduh Santet, Polisi Tangkap 5 Pelaku

Kronologi kejadian

Kejadian bermula saat korban pulang dalam keadaan demam pada (21/5/2022) lalu.

Orangtua korban, Adi Syahputra (40) dan Santi Citra Dewi (37) lalu membelikan obat ke apotek.

Setelah meminum obat, sakit anaknya tidak sembuh.

Selama satu malam, MIH tidak mau makan, bahkan ia tidak bisa membuka mulutnya.

Keesokan harinya, Selasa (24/5/2022), kondisi MIH masih tetap sama.

Santi sempat ingin membawa anaknya ke bidan, tapi MIH menolak.

MIH saat itu sudah tak berdaya, hingga Santi memanggil suaminya untuk pulang dari tempat kerja, guna melihat kondisi anak laki-laki mereka.

Karena curiga, Santi kemudian memeluk sang anak, menanyakan apa yang terjadi.

Di pangkuan Santi, MIH sempat menatap lama ke arah Alquran yang tergantung di dinding rumahnya.

Tak ada kata yang keluar dari mulut MIH.

Bocah malang ini cuma mendekap pasrah di pelukan sang bunda. Beberapa saat kemudian, MIH meninggal dunia.

Baca juga: Jenderal Andika Perintahkan Oknum Wal Paspampres Penganiaya Sekuriti Dijerat Seluruh Pasal Terkait

Ada luka memar dan mendapat ancaman

Santi menjelaskan, kecurigaan muncul saat ditemukan sejumlah luka di tubuh putranya itu.

"Begitu dimandikan, punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," kata Santi.

Santi melanjutkan ceritanya, dugaan penyebab kematian anaknya lantaran dianiaya diketahui dari teman-teman MIH yang datang untuk bertakziah.

Mereka bercerita MIH sebelumnya dianiaya oleh temannya sekelas berjumlah 6 orang.

"Saya tanya sama temannya, mereka juga takut dianiaya oleh anak yang menganiaya anak saya," kata Santi.

Santi juga mengaku mendapatkan ancaman saat meminta kejelasan kepada pihak sekolah.

"Kepala sekolah dan orang tua murid yang diduga memukuli anak saya bilang, bahwa tidak mungkin anak mereka memukuli MIH."

"Kepala sekolah lalu bilang begini, kalau tidak senang lapor saja ke polisi. Kalau ini tidak benar, kepala sekolah mau melaporkan saya juga ke polisi," timpal Santi.

Baca juga: Empat Remaja yang Sedang Makan Bakso di Sleman Dianiaya, Seorang Korban harus Opname di Rumah Sakit

Pengakuan wali kelas MIH

Wali Kelas MIH, Zulfahmi yang ditemui di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Jumat (10/6/2022). (TRIBUN MEDAN/SATIA)

Wali kelas MIH, Zulfahmi memberikan keterangan terkait kejadian ini.

Ia mengatakan, MIH beberapa kali pernah bertengkar dengan teman sekelasnya.

"Memang ada mukul, tapi bukan pukul pada bagian dada, hanya di tangan saja," kata Zulfahmi.

Ketika disinggung lebih lanjut mengenai kasus ini, Zulfahmi justru menyebut bahwa Ikhsan selama ini sudah sering sakit.

"Dia jarang masuk kelas. Kata orang tuanya, dia sakit. Asal tidak masuk sekolah, pasti alasannya karena sakit," tambah Zulfahmi.

Sementara itu, ibu dari siswa yang dituduh terlibat menganiaya MIH buka suara.

Tuti menegaskan, anaknya tidak memiliki hubungan dengan tewasnya korban.

"Saya sempat tanya, pernah pukul, anak saya pernah bilang. Karena MIH mengejek anak saya. Tapi anak saya bilang tangannya yang dipikul, bukan badan," jelasnya.

Atas persoalan ini, Tuti pun meminta agar Santi, ibu dari almarhum MIH untuk membersihkan nama baik anaknya.

Tuti juga tidak terima foto anaknya disebar Santi ke media sosial dan disebut pembunuh.

Baca juga: Gara-Gara Potong Rambut, Wanita di Palopo Dianiaya Suami

Polisi turun tangan

Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting menegaskan, pihaknya akan turun tangan.

Terlebih pihak keluarga MIH sudah membuat laporan.

"Kedua orangtua korban langsung membuat laporan ke SPKT Polres Binjai. Sedang berproses," katanya.

Ferio berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas, demi mencari kebenaran yang sesungguhnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Satia)(Kompas.com/Dewantoro)

Berita lainnya seputar Kota Binjai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini