"Proses selama KKN lancar. Ada beberapa hambatan, tetapi tidak menghalangi menjalankan program kerja di sana," ucap mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan ini.
Momen Berkesan KKN, Diajak Liburan Warga
Selain itu, kata Foni, ada momen berkesan ketika KKN di Morowali.
Foni menjelaskan, sebelum dirinya dan mahasiswa lain kembali ke kampung halaman, warga di Desa Paku mengajak liburan bersama.
Sehingga, Foni dan teman-temannya merasa senang dan terharu.
"Sebenarnya semuanya berkesan, pas sudah mau pulang KKN, kita diajak berlibur ke Pulau Sombori, Morowali. Diajak liburan masyarakat di sana, dengan kepala desa, ibu/bapak posko, karang taruna," kata Foni kepada Tribunnews.com, Jumat (5/8/2022).
Mahasiswi Anggap Warga Desa Paku seperti Orangtua Kedua
Berdasarkan keterangan Foni, dirinya dan mahasiswi lain pun sudah menganggap warga Desa Paku seperti orangtua kedua.
Sebab, menurut Foni, masyarakat di desa tersebut menerima baik mahasiswi dari Poltekkes Kemenkes Palu.
Apalagi selama KKN, para mahasiswi jauh dari orangtua dan akses untuk ke kota pun jauh.
"Karena di pulau jauh akses kota, jauh dari orangtua, ketakutan utama itu tidak diterima masyarakat. Tapi alhamdulillah, masyarakatnya baik sekali, seperti orangtua kedua," ungkapnya.
Foni menceritakan, warga di desa yang ditempatinya untuk KKN ini juga sering memanggil mahasiswi untuk makan bersama.
"Jadi, mereka baik sekali, mereka membantu program kerja kita. Biasanya mereka juga panggil kita makan-makan dan liburan," jelas Foni.
Hingga momen perpisahan antara mahasiswa dan warga tiba, sejumlah warga terlihat menangis.