News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Tak Hanya Cerdas, Gara-Gara Jago Olahraga Ini Bikin Ferdy Sambo Jadi Sosok yang Disegani saat SMA

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah profil Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam nonaktif yang diperiksa di Bareskrim Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J. Ia pernah antarkan makalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit ke DPR (kanan).

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR  - Selama mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 (Smansa) Makassar, Irjen Ferdy Sambo selalu terpilih sebagai ketua kelas saat mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas paling top di Makassar Sulawesi Selatan itu.

Agussalim Narwis, teman satu angkatan Sambo di Smansa Makassar mengatakan, sejak SMA Ferdy itu orangnya memang disiplin.

"Saya tidak tahu dari mana sikap kedisiplinannya, apakah dari keluarganya atau karena cita-citanya jadi polisi," kata alumni Smansa angkatan 91 ini.

Menurut Agus, dia dan Ferdy Sambo sekelas di kelas satu dan Ferdy dipilih sebagai ketua kelas karena dikenal tegas dan suaranya lantang.

"Naik kelas dua di (jurusan) Biologi, dia terpilih lagi sebagai ketua kelas, saat kelas tiga juga begitu," sambung Agus.

Baca juga: Dinilai Terpojok hingga Buat Alibi Konyol, Ferdy Sambo Disarankan Bertobat oleh Kamaruddin

Di mata Agus, Ferdy bukan tipe siswa nakal namun disegani karena jago taekwondo.

"Kita ini dulu sering bolos dan segala macamnya, tapi dia itu jarang begitu-begitu, bahkan tidak pernah bolos," kenang Agus.

Dari sisi kecerdasan, lanjutnya, Ferdy lebih menonjol dibanding siswa lainnya.

"Cerdas memang, saya masih ada itu kertas rapornya, pernah saya lihat, rata-rata nilai tujuh ke atas," beber Agus.

Kecerdasan dan kedisiplinan Ferdy, kata Agus, berlanjut hingga menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).

 “Buktinya, dia terpilih sebagai Polisi Taruna (Poltar) saat di Akpol,” tambahnya.

Tugas Polisi Taruna menjaga dan mengkondisikan keamanan sekolah serta mengatur dan memperhatikan sopan santun Taruna dan Taruni.

Setelah lulus SMA tahun 1991, Agus dan Ferdy mendaftar Akabri.

"Waktu itu ada 67 orang dari Sulsel lolos ke Magelang (untuk tes lanjutan masuk Akabri). Yang lulus setengahnya, termasuk saya dan Ferdy," sambungnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini