Orang tua Brigadir J merupakan keluarga sederhana, namun semua anaknya disekolahkan dengan baik.
Mereka tinggal di rumah dinas sekolah, di komplek SD tempat ibu Yosua mengajar, di Sungai Bahar, Jambi.
Saat awal mengajar di Sungai Bahar, ibu Yosua berstatus guru honorer.
Seiring waktu berproses, ibunya telah diangkat menjadi seorang guru PNS.
Semasa remaja, Yosua ikut serta membantu perekonomian keluarga.
Saat itu orang tua Yosua juga membuka warung demi menambah penghasilan.
Yosua saat itu sering ikut mengantre minyak tanah di pangkalan minyak.
Hasil dari antre minyak tanah itu akan dijual di warung mereka.
Kisah tersebut diungkapkan oleh Rohani Simanjuntak, tante dari Yosua, dalam wawancara dengan Tribun beberapa waktu lalu.
Baca juga: Polri Fokus Percepat Penyelesaian Berkas Perkara Pembunuhan Berencana Brigadir J
Setelah lulus SMA, Yosua mengikuti tes masuk Polri, kemudian dinyatakan lulus, mengikuti pendidikan di SPN Jambi.
Dia selanjutnya masuk ke kesatuan Brimob. Awalnya ditempatkan di Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.
Yosua mengikuti beberapa penugasan, termasuk ke Papua. Dia lalu ditarik ke Mako Brimob Jambi.
Tak lama di Kota Jambi, dia mendapat kesempatan menjadi ajudan Ferdy Sambo.
Namun di situ pula kisah hidupnya berakhir, di Duren Tiga, 8 Juli 2022 sore. (*)
Penulis: Danang Noprianto
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Brigadir Yosua Wisuda 23 Agustus, Samuel Ingin Gantikan Posisi Anaknya: Kiranya Tercukupkan