News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Penambang Tewas di Kedalaman 40 Meter, Tambang Emas Tradisional di Lebong Bengkulu Ditutup Polisi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 4 penambang emas di kawasan Tik Aseak, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu tewas usai terjebak di lubang tambang dengan kedalaman sekitar 40 meter. Polisi kini telah menutup lubang tambang emas tradisional yang tak memiliki izin itu.

Sebelumnya empat penambang emas tradisional di Lebong tewas terjebak di lubang sedalam 40 meter.

Dugaan sementara keempat penambang emas tradisional di Lebong ini tewas karena kekurangan oksigen saat sedang mencari emas di lubang tambang.

Baca juga: 9 Penambang Timah di Belitung Timur Tersambar Petir, Seorang di Antaranya Tewas

Ternyata dari empat korban, ada dua penambang masih kakak beradik, dan satu lagi memiliki hubungan ipar.

Iwan Afrizal (33) merupakan kakak kandung Aryanto (31), sedangkan Madon (25) warga Lubuklinggau merupakan ipar mereka.

Sementara korban satunya lagi Riski Manaki (22) adalah tetangga satu desa dengan Aryanto dan Iwan.

Mereka dikenal baik di lingkungan masyarakat mereka tinggal dan orang yang tekun bekerja. Juga dikenal ramah oleh warga sekitar.

"Kalau Iwan, Aryanto sama Riski mereka itu yang kami kenal orangnya baik tidak banyak neko-neko kalau di desa," ungkap Kepala Dusun 3 Desa Air Kopras, Jery Harnoki saat diwawancarai oleh TribunBengkulu.com, Jumat (9/9/2022).

Aryanto sendiri dikenal suka bergaul di lingkungan desa. Selain itu ia juga kerap memancing di kolam ikan.

Sebanyak 4 penambang emas di kawasan Tik Aseak, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu tewas usai terjebak di lubang tambang dengan kedalaman sekitar 40 meter. Lubang tambang emas tradisional ditutup, tampak anggota Polres Lebong melakukan olah TKP di Lokasi tambang emas, yang menewaskan 4 orang penambang emas tradisional, Kamis (8/9/2022). (HO BPBD Lebong)

Aryanto yang sempat menjadi penjaga sekolah ini juga meninggalkan 2 orang anak.

Sedangkan Iwan sendiri harus meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil. Begitupun dengan Riski harus meninggalkan 1 orang anak.

Warganya ini juga sangat tekun bekerja karena sehari-hari yang diketahui oleh Kepala Dusun 3 itu, mereka hanya bekerja saja, dan mereka tidak memiliki kesan buruk dengan warga.

"Ketiganya itu kalau ada orang musibah mereka datang jika tetangga ada hajatan dan mereka diundang mereka pasti datang," ujarnya.

Karena mereka dikenal baik, saat mereka hilang itu warga Desa Air Kopras bergotong royong membantu evakuasi, bersama pihak TNI-Polri dan BPBD Lebong.

Awalnya para penambang emas itu pergi ke tambang pada Sabtu (3/9/2022).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini