News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Datang dari Papua untuk Dampingi Putrinya Diwisuda di Gorontalo, Ibunda Nia Meninggal Jelang Wisuda

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisudawati, Kurnia Sari Haremba bersimpuh di depan jenazah ibu kandungnya, seraya menyerahkan ijazah sarjana kesehatan masyarakat di rumah kostnya di Jl Kenangan, Wuliayo, Kota Tengah, Gorontalo, Rabu (18/9/2022). Rahmah, Ibu kurnia sengaja datang dari Fak-Fak, Papua Barat, untuk menghadiri wisuda putrinya, Kurnia. Delapan jam sebelum wisuda, sang ibu meninggal dunia di Gorontalo.

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Kurnia Sari Imo Haremba (23), mahasiswa strata satu (S1) program studi kesehatan masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) seharusnya berbahagia di hari wisudanya, Rabu (28/9/2022) pagi.

Apalagi sang ibu, Rahmah (61) sudah berada di kosannya setelah melakukan perjalanan dari kampung halamannya di Fakfak Papua Barat ke Gorontalo untuk menghadiri wisuda Nia, sapaan akrabnya.

Baca juga: UI Wisuda 8.300 Mahasiswa, Ketua MWA Saleh Husin Ingatkan Jaga Nama Baik Almamater

Namun takdir berkata lain. Sang ibu, Rahmah justru meninggal dunia Rabu dini hari tepat di hari Nia akan diwisuda.

Rahmah meninggal di UGD Rumah Sakit Bunda, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Nia akhirnya diwisuda lebih dulu sebelum acara Sidang Senat Terbuka 1.398 Wisudawan Program Doktor, Magister, Profesi, Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Gorontalo (UNG) periode September 2022, Rabu (28/9/2022) pagi.

"Kita sangat berduka. Ibu Ananda Nia seharusnya hadir di ruangan ini. Tapi, dia harus antar jenazah ibunya dulu ke Fakfak Papua," ujar Sylva Flora Ninta Tarigan, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Kelopak mata Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr Ir Eduart Wolok, ST MT (46) pun berair.

Sekira 3.000-an orang yang menghadiri seremoni akademik sakral ini pun hanyut dalam keheningan.

Ratusan dewan senat, guru besar, mahasiswa, sivitas akademik, dan tetamu undangan, juga hanyut dalam duka.

Berikut kisah lengkapnya seperti dikutip dari Tribun Gorontalo.

Ibundan Nia, Rahmah meninggal dunia, Rabu dini hari, di UGD Rumah Sakit Bunda, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Rahmah meninggal hanya sekitar delapan jam sebelum dia duduk di deretan kursi undangan orang tua wisudawan di Auditorium UNG Jl HB Jassin, Wumialo, Kota Tengah, Gorontalo.

Rahmah datang khusus untuk menyaksikan momen puncak pembuktian dia bisa mendidik putri bungsu, hingga jenjang sarjana.

Baca juga: Hadiri Wisuda Nasional Polbangtan, Mentan Ajak Gunakan Teknologi

Kamis (22/9/2022) pekan lalu, dia sudah mempersiapkan keberangkatannya ke Gorontalo.

Dia terbang dari tanah rantau keluarganya, di Fakfak, Papua Barat menuju Gorontalo.

Jarak dua kota dari provinsi di timur Indonesia ini adalah 1,178 km.

Rahmah melintasi 3 kota dan 8 provinsi.

Dari Fak-Fak, di Teluk Wondama, Papua, Jumat (23/9/2022), Rahmah lebuh dulu terbang ke Sorong, kota terbesar di kepala Cendrawasih, Papua Barat.

Dari Sorong, sang ibu melanjutkan perjalanan ke Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulsel.

Rahmah transit sekitar 4 jam, di Makassar, sebelum melanjutkan perjalanan udara dengan Lion Air, ke Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo.

Nia Haremba menjemput ibunya di bandara Sabtu (24/9/2022) pagi.

Dengan mobil rental, dia membawa ibunya ke rumah kostnya, di Jl Kenangan, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh yang menyita waktu dan melelahkan--hampir 62 jam--Rahmah kelelahan.

Tiga hari mempersiapkan hari bahagia putrinya di Gorontalo, Rahmah mendadak mengeluhkan kondisi kesehatannya.

Dia sesak napas dan merasa masuk angin.

Kondisi kesehatan ibunda Kurnia terus menurun.

Selasa (27/9/2022) malam, sekitar pukul 21.20 Wita, ibunda Kurnia dilarikan ke UGD Rumah Sakit Bunda Gorontalo, sekitar 500 meter dari kos-kosannya.

Dokter mengidentifikasi Rahmah mengalami akumulasi gangguan percernaan dan pernapasan.

Rahmah memang selama ini teridentifikasi asam lambung.

Mungkin karena lelah, stres, bahagia, asam lambungnya kambuh. Sembari menanti prosesi wisuda yang tinggal beberapa jam, Kurnia terus berdoa agar kondisi kesehatan ibundanya bisa segera pulih.

"Maa, saya mau lihat Mama melihat Nia wisuda," ujar Nia.

Baca juga: Sisa Cerita Wisuda Brigadir J, Suara Sang Profesor Nyanyikan Lagu Batak Iringi Tangisan Ayah Yosua

Namun manusia hanya merencanakan tapi Tuhan juga yang menentukan.

Ajal datang menjemput sang ibu.

Sekitar pukul 01.21 Wita, Rabu (28/9/2022), Rahmah menghembuskan napas terakhir di samping anaknya dan beberapa kerabat.

Jelang azan subuh, jenazah lalu dibawah ke kost untuk disemayamkan.

Dengan hati gundah, persaaan sedih, dan mata sembab, Kurnia Haremba tetap hadir proses graduating, pagi harinya.

Wisudawati, Kurnia Sari Haremba bersimpuh di depan jenazah ibu kandungnya, seraya menyerahkan ijazah sarjana kesehatan masyarakat di rumah kostnya di Jl Kenangan, Wuliayo, Kota Tengah, Gorontalo, Rabu (18/9/2022). Rahmah, Ibu kurnia sengaja datang dari Fak-Fak, Papua Barat, untuk menghadiri wisuda putrinya, Kurnia. Delapan jam sebelum wisuda, sang ibu meninggal dunia di Gorontalo. (Dok Tribun Gorontalo)

Saat kembali ke kost, dengan seragam kebesaran wisudawan, Kurnia membawa selembar ijazah.

Dia bersimpuh di depan jenazah sang ibu yang disemayamkan di ruang tengah rumah kost.

Kurnia adalah wisudawati pertama jurusan Kesehatan Masyarakat di Fakultas Olahraga dan Kesehatan, UNG di Gorontalo.

Kurnia adalah mahasiwa angkatan 2017.

Saat kuliah dia hanya pulang sekali ke Fakfak.

Karena pandemi Covid-19, kuliah Kurnia sempat tersendat.

Aktivitas kuliah fisik ditiadakan. Nia kuliah daring, seperti siswa dan mahasiswa lain di seluruh dunia, sejak awal 2020 hingga awal 2022.

Informasi yang diperoleh TribunGorontalo.com, sore sekitar pukul 16.00 Wita, dipandu pihak kampus dan sahabat, Kurnia membawa ijazah dan jenazah ibunya ke Bandara Udara Djalaluddin Gorontalo untuk diterbangan ke Makassar sebelum dini hari ini, terbang ke Sorong lalu ke Fakfak.

Jenazah ibu kandung Kurnia sudah diterbangkan melalui pesawat, akan dibawa ke kampung rantau halamananya.

Baca juga: UI Wisuda 8.300 Mahasiswa, Ketua MWA Saleh Husin: Jaga Nama Baik Almamater

Sylva Flora Ninta Tarigan, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo menyampaikan turut berduka cita atas meniggalnya orang tua Kurnia Sari Imo Haremba.

"Kami segenap Fakultas Olaraga kesehatan dan prodi kesehatan masyarakat turut berduka atas meninggalnya orang tua kurnia," Ungkap syilva saat dihubungi Tribungorontalo.com melalui telepon.

Kurnia Sari Imo Sarembah biasa disapa Nia, Mahasiswa Fakultas Olaraga dan Kesehatan angkatan 2017.

Nia kurnia Heremba adalah mahasiswa yang baik dan berprestasi.

"Kurnia mahasiswa penerima (ADik) Afirmasi Pendidikan Tinggi," jelasnya.

Mata Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr Ir Eduart Wolok, ST MT (46 tahun) terlihat berair, Rabu (28/9/2022), saat memindahkan kuncir toga wisudawati Kurnia Rahma Sari Imo Heremba SKM (23), di Auditorium UNG, Jl HB Jassin, Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Malam ini, Kurnia, lembar ijazah sarjana kesmas, dan jenazah ibunya, masih transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Maros.

Pesawat akan membawanya ke Sorong, pagi ini,

Perjalanan udara Makassar Sorong, sekitar 4,3 jam.

Dari Sorong, Papua Barat, Nia dan jenazah ibunya akan terbang lagi ke Fakfak sekitar 1,1 jam.

Selamat jalan ibu Rahmah. Semoga Husnul khatimah.

Semangat dan tetap sabar Kaka Kurnia Harumba.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Kronologi Wafatnya Ibunda Wisudawati Berprestasi UNG, Menempuh 1,178 Km dari Papua

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini