TRIBUNNEWS.COM, MALANG- Aremania mendesak Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dicopot buntut kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Menurut seorang Aremania, Dadang Indarto, personel di bawah tidak akan melakukan tindakan tanpa ada arahan saat tragedi Arema vs Persebaya.
Baca juga: Kisah Kiper Arema FC yang Nyaris Kena Pukul Suporter dalam Tragedi Kanjuruhan
"Pimpinan pasti yang bertanggung jawab. Saat ini informasinya Kapolda sedang diperiksa. Semoga ada kejelasan," katanya kepada surya.co.id, Senin (3/10/2022).
Dadang mengakui mencopot jabatan, dan dipindah tugas bukanlah sebuah solusi, namun harus dilakukan.
Menurutnya yang lebih penting adalah mengusut tuntas penyebab kematian ratusan Aremania saat pertandingan Arema vs Persebaya.
"Copot pindah tugas itu bukan solusi. Anehnya, kenapa aparat harus melakukan tindakan, sampai-sampai meregang nyawa Aremania," ujarnya.
Dadang menjelaskan, saat insiden terjadi, aparat menembakkan gas air mata secara serentak ke arah tribun ekonomi.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Hal ini yang menjadi penyebab, jatuhnya korban jiwa dari para suporter.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, 32 Anak Turut Menjadi Korban, Termuda Balita Berusia Empat Tahun
Terpisah, Mohammad Supriyadi, Katua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jatim yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Widyagama Malang (Ikawiga) meminta Kapolri segera mencopot Kapolda Jawa Timur.
Dikatakan, kejadian ini membuat institusi Polri tidak dipercaya publik dalam melakukan pengamanan.
Apalagi pertandingan seperti sepak bola yang semua persiapannya sudah dilakukan jauh-hari sebelum hari H.
"Kapolda Jatim tidak punya rasa sensitifitas di tengah Polri lagi berbenah untuk mengembalikan kepercayaan publik," kata dia dalam rilisnya, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Jumlah Korban Kanjuruhan yang Meninggal Mencapai 125 Orang, Ini Penjelasan dari Polri
Menurutnya, kejadian ini diduga kelalaian pihak keamanan yang kurang mengantisipasi terjadinya tragedi tersebut.
Bahkan jika dilihat dari video yang beredar dari para penonton yang berada di lapangan, kericuhan semakin tidak terkendali.