"Biasanya kalau anak bersujud kepada orang tua akan mengungkapkan hatinya yang tulus," kata Rosti.
Rosti mengatakan bahwa sebagai orang tua dan kekuatan Brigadir Yosua sangat menunggu bukti ketulusan Bharada E untuk berkata jujur.
Rosti meyakini bahwa Bharda E mengetahui apa yang terjadi sehingga anaknya, Brigadir Yosua meninggal di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Jadi kami sebagai orang tua menunggu bukti ketulusan yang akan keluar dari mulut Richard berkata jujur dan berkata yang sebenar-benarnya apa di dalamnya, karena dia semu yang terjadi ini pasti dia tahu," kata Rosti.
Baca juga: Bharada E Sebut Yosua Tak Lakukan Pelecehan ke Putri Candrawathi, Kuasa Hukum: Itu dari Dasar Hati
"Harapan kami sebagai orang tua berkata jujurlah, ungkapkanlah apa sebenarnya yang terjadi dalam kasus pembunuhan berencana kepada anak kami," katanya.
Permohonan maaf dari Richard itu diterima keluarga Brigadir Yosua sebagaimana agama mengajarkan untuk saling memaafkan.
"Sebagai orang yang memiliki Tuhan atau kita diajarkan dalam agama, kita memaafkan, saling memaafkan. Kami bisa menerima kalau memang Richard bisa membuktikan bukan karena terdesak atau ataupun untuk pribadi dia sendiri kami bisa menerima, karena dalam agama apapun diajarkan saling memaafkan," kata Rosti.
Rosti juga berharap dengan bersujud dan ketulusan Bharada E membuat arwah Brigadir Yosua dama bersama Tuhan.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bersikeras Brigadir J Lakukan Pelecehan, Bharada E Membantah
"Semoga melalui ketulusan dia bersujud kepada kami sebagai bundanya Yosua dan arwah Yosua nanti bisa damai bersama Tuhan,"
Penulis: Darwin Sijabat
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Ibunda Brigadir Yosua Pertanyakan Hati Nurani Putri Candrawati: Sadis dan Keji