News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Polda Jatim Autopsi 2 Jenazah Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Besok: 6 Dokter Forensik Terlibat

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Natasya Debi Ramadhani, korban meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). Jenazah akan diautopsi pada Sabtu (5/11/2022).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Polda Jawa Timur (Polda Jatim) akan menggelar autopsi terhadap dua suporter Arema (aremanita) besok, Sabtu (5/11/2022).

Kedua aremanita yang akan diautopsi tersebut adalah kakak beradik bernama, Natasya Debi Ramadhani (16), dan Nayla Debi Anggraeni (13).

Baca juga: PSSI Terancam Dibekukan Jika Tak Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Beri Waktu 3 Bulan

Keduanya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) kawasan Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jatim Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim mengatakan enam dokter ahli forensik akan terjun langsun dalam autopsi korban tragedi Kanjuruhan tersebut.

Autopsi dimulai pada pukul 08.00 WIB di TPU Wajak, Kabupaten Malang.

Ketua tim autopsi, Nabil Bahasuan yang juga menjabat sebagai Ketua PDFI Cabang Jatim, dan merupakan dokter forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.

Kemudian, lima orang anggota dokter pelaksana dalam autopsi tersebut, yakni 1) dr Abdul Aziz  (RSUD Dr. SoetomoSurabaya); 2) dr Deka Bagus Binarsa (RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang/Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang).

Baca juga: Suasana Makam Dua Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Jelang H-1 Ekshumasi dan Autopsi 

Selanjutnya, 3) dr Edy Suharto (RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura); 4) dr Nily Sulistyorini (Fakultas Kedokteran Unair Surabaya); dan, 5) dr Rahmania Kemala Dewi FM (RS Unair Surabaya).

"Untuk tim autopsi 6 orang sepenuhnya dari PDFI Jatim. Yakni Ketua PDFI Jatim, dan 5 anggotanya hadir di lokasi. 2 penasehat, profesor dari Unair tidak hadir di lokasi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Jumat (4/11/2022).

Kombes Pol dr Erwin menegaskan, pihaknya sebatas memfasilitasi pelaksanaan autopsi tersebut.

Termasuk, dalam aspek pengamanan area luar makam, selama berlansungnya pelaksanaan autopsi.

Kepolisian setempat juga telah menyiagakan sejumlah personel.

Baca juga: 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Terima Bantuan, Mario Bayar Biaya Operasi & Bidan Hampir Rp 1 Juta

"Tim dari Dokkes Jatim hanya memfasilitasi pelaksanaan saja, agar berjalan lancar, dibantu oleh Polres Malang dan Direktorat Reskrimum Polda Jatim serta Pusdokkes Polri," pungkasnya.

Dikutip dari SURYAMALANG.COM, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, pihaknya bakal menyiagakan 250 personel untuk mengamankan pelaksanaan ekshumasi dua korban Tragedi Kanjuruhan yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (5/11/2022) besok.

Ratusan orang personel yang disiagakan tersebut merupakan gabungan dari Polri dan TNI di wilayah Malang, termasuk jajaran instanti pengamanan wilayah setempat meliputi Satpol PP, Linmas dan perangkat desa.

"Kami menyiapkan 250 personel. Personelnya selain dari Polres Malang, juga melibatkan personel dari Polda Jatim, Kodim 0818 wilayah Malang-Batu, Satpol PP serta Linmas dan perangkat desa setempat," ujarnya pada awak media, di Malang, usai hadiri rakor persiapan pengamanan autopsi, Kamis (3/11/2022).

Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi korban Tragedi Kanjuruhan akhirnya dijadwalkan pada 5 November 2022.

Baca juga: Iwan Bule Kembali Diperiksa, Komnas HAM Menilai 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Belum Cukup

Autopsi untuk jenazah 2 Aremanita, anak dari Devi Athok Yulfitri yang bernama Natasya Debi Ramadhani (16), dan Nayla Debi Anggraeni (13) yang dimakamkan di Wajak, Kabupaten Malang, merupakan autopsi pertama dalam rangka penyidikan kasus Tragedi Kanjuruhan.

Proses hingga dijadwalkan kembali autopsi jenazah Aremanita ini, sempat melalui jalan terjal dan rumit.

Ibunda kedua korban Devi Athok yang menjadi pelopor, sebagai keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang meminta autopsi bahkan sempat mencabut kesediaan autopsinya.

Semula autopsi di makam umum di Wajak itu telah dijadwalkan pada 19 Oktober lalu, tapi karena adanya tekanan psikis, Athok mencabut kesediaan pada 17 Oktober 2022 dan autopsi saat itu dibatalkan.

Tapi ketika mendapat dukungan dari TGIPF dan Komnas HAM, Devi Athok akhirnya mengajukan autopsi kembali bagi jenazah kedua putrinya.

Devi Athok ingin mengetahui secara pasti apa penyebab kematian dua putrinya yang masih remaja itu di Stadion Kanjuruhan.

Proses autopsi korban Tragedi Kanjuruhan bisa dikatakan melalui proses yang cukup alot.

Dari 135 korban jiwa yang jatuh dalam Tragedi Kanjuruhan sejauh ini hanya ada dua keluarga yang menyatakan bersedia jenazah anggota keluarganya diautopsi.

Baca juga: RSSA Malang Belum Terima Surat Permohonan dari Polisi Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan

Selain Devi Athok, sebenarnya ada Keluarga Aremania lain yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan yang bersedia Autopsi.

Mereka adalah pihak keluarga dari Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC yang bersedia jenazah anggota keluarga seorang bocah SMP korban Tragedi Kanjuruhan yang juga siap diautopsi.

Sejauh ini pihak Devi Athok yang secara resmi membuat surat pengajuan agar dilakukan autopsi bagi jenazah dua putrinya.

Sedangkan, pihak Kuasa Hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat menyatakan memilih menunggu inisiatif dari pihak kepolisian, mengingat seharusnya pihak kepolisian lah yang perlu berupaya meminta izin ke pihak keluarga korban.

“Kalau memang ada permohonan dari penyidik untuk otopsi keluarga, kami welcome saja. Tapi sampai dengan saat ini belum ada (pengajuan atau permohonan dari Polisi, red),” kata Taufik Hidayat kepada SURYAMALANG.Com, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM Rancang Mekanisme Untuk Persoalkan Komitmen FIFA Dalam Tragedi Kanjuruhan

Sementara anggota Tim Hukum Gabungan Aremania, Anjar Nawan Yusky mengatakan hingga saat ini, Tim Hukum Gabungan Aremania masih terus menerima dan melakukan pendataan korban Tragedi Kanjuruhan.

Dari sekian banyak data yang masuk, terdapat beberapa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menyampaikan memiliki niatan untuk melakukan autopsi.

"Dari data, ada empat keluarga korban, tetapi mereka belum secara tegas menyatakan siap untuk autopsi. Dan empat keluarga korban itu, telah didampingi oleh kuasa hukum," pungkas Anjar Nawan.

Penulis: Luhur Pambudi

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Ungkap Rencana Proses Pelaksanaan Autopsi 2 Jenazah Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini