"Putri saya tidak pernah neko-neko dan sangat tertib, kalau ada apa-apa pasti selalu mengabari," terangnya.
Ia juga mengungkap perubahan sikap putrinya 4 bulan terakhir.
RN sedikit sensitif selama 4 bulan terakhir dan membatasi berkomunikasi dengan keluarga.
"Putri saya tidak pernah neko-neko dan sangat tertib, kalau ada apa-apa pasti selalu mengabari. Sekitar 4 bulan lalu setelah ia keluar dari pekerjaan yang pertama, memang ada sedikit perubahan. Putri saya jadi sedikit sensitif dan membatasi bercerita dengan orang tua. Tapi kami tidak curiga, karena hal itu masih wajar dan biasa saja," ujarnya.
Pelaku melempar korban dalam keadaan masih hidup
Baca juga: Wanita Hamil yang Mayatnya Ditemukan di Pantai Ngrawe Gunung Kidul Rutin Memeriksakan Kehamilannya
Polres Gunungkidul mengungkap fakta baru jika korban yang berinisial RN dibunuh dengan cara dilempar dari tebing pantai Kukup, Gunungkidul.
Saat dilempar dari tebing pantai kondisi korban RN masih hidup.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan cairan di paru-paru korban RN.
Ia menambahkan jika pelaku mengangkat badan RN yang saat itu sudah lemas dengan posisi kepala di bawah.
"Pada saat dibunuh belum sepenuhnya meninggal, lalu ada upaya pelaku saat mengangkat itu ada tangga dan sengaja badan korban diturunkan agar terbentur-bentur lalu digulingkan," jelasnya dikutip dari Kompas.com.
Diketahui motif pembunuhan ini karena RN sedang hamil anak dari ERW dan menolak menggugurkannya.
Dalam proses penyidikan terungkap jika RN sangat mencintai calon anaknya yang ada dalam kandungan.
"Korban (RN) sangat mencintai kandungannya. Pelaku (ERW) beberapa kali ingin menguggurkan, tetapi korban tidak mau," tambahnya.
Bentuk kasih sayang RN terhadap kandungannya terlihat dari buku catatan ibu hamil yang kini menjadi barang bukti.
Baca juga: Cinta pada Pelaku, Wanita Hamil Tewas karena Pilih Pertahankan Janinnya, Korban Dilempar dari Tebing