News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menaker Ajak Masyarakat Peduli Aspek Psikologis Anak Pekerja Migran Indonesia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayoritas anak di Desa Migran Produktif (Desmigratif) Anjani, Lombok Timur merupakan anak pekerja migran Indonesia (PMI). Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah ajak masyarakat sekitar peduli aspek psikologis anak PMI, Minggu (18/12/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR - Di Hari Migran Internasional 2022, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengunjungi Desa Migran Produktif (Desmigratif) Anjani, Lombok Timur, NTB, Minggu (18/12/2022).

Menaker mengajak masyarakat setempat peduli terhadap anak Pekerja Migran Indonesia (PMI), baik dari sisi pendidikan maupun sosialnya, termasuk kondisi psikologis anak PMI yanb ditinggal orang tua bekerja di luar negeri.

Baca juga: Menaker Ida Fauziyah RI Komitmen Pastikan Terciptanya Kerja Layak di Palestina

Sebab tak jarang anak PMI ditinggal kedua orang tuanya untuk bekerja di luar negeri, sehingga dibutuhkan perhatian masyarakat di sekitar mereka.

"Tanggung jawab (secara psikologis) ketika orang tua anak PMI meninggalkan Lombok Timur tentu tidak bisa dilakukan mereka yang bekerja di luar negeri," kata Menaker saat memberikan sambutan.

"Masyarakat ikut bertanggung jawab kepada pendidikan anak PMI, dengan menyediakan lembaga-lembaga seperti lembaga TPQ, sekolah," lanjutnya.

Ida mengatakan PMI bekerja di luar negeri, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja akan tetapi juga memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak mereka.

Sehingga diperlukan perhatian masyarakat untuk keberlangsungan psikologis anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya bekerja ke luar negeri.

Baca juga: Hari Migran Internasional 18 Desember, Ini Sejarah, Tema hingga Link Twibbon

Puncak peringatan Hari Migran Internasional tahun 2022 berlangsung di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dipilihnya NTB sebagai tuan rumah peringatan Hari Migran Internasional mengingat NTB merupakan salah satu provinsi kantong atau pengirim PMI terbanyak.

Sedangkan Kabupaten Lombok Timur tercatat sebagai salah satu kabupaten asal PMI terbesar se-Nusa Tenggara Timur dengan jumlah penempatan sebanyak 117.782 PMI sejak tahun 2014. 

Baca juga: 95 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Dipulangkan dari Tawau Malaysia

Di Desa Anjani sendiri sampai dengan tahun 2022 yang bekerja ke luar negeri sebanyak 615 orang. 

Mayoritas (70 persen) bekerja ke Malaysia, ada juga yang ke Arab Saudi, Taiwan, hongkong dan Jepang. 

Kemnaker membentuk fasilitasi pembentukan komunitas pembangunan keluarga/community parenting sebagai salah satu program Desmigratif.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Desmigratif bahwa pendidikan anak tidak hanya didapat dari orang tua biologisnya sebagai sebuah kewajiban.

Akan tetapi masyarakatpun juga punya kewajiban secara bersama-sama untuk mengasuh anak tanpa melihat status biologisnya, terutama kepada anak PMI. 

Baca juga: Menaker Ida Fauziyah: Jumlah Pengangguran Tahun Ini Menurun ke Angka 5,86 Persen

Pemberian pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat dan keluarga PMI dapat dilakukan melalui pemberian bimbingan dan konseling, pemberian bimbingan pengelolaan keuangan.

Sementara kepada anak PMI dapat 

dilakukan dengan pelaksanaan bimbingan baca, tulis, hitung, kesenian, olah raga, internet sehat dan kerohanian. 

Dengan itu, pihaknya di Kemnaker bekerja sama dengan LKK-PBNU untuk mebuat modul terkait community parenting bagi pengasuh dan anak PMI. 

"Kerja kolaboratif itu sangat penting sekali, maka dari itu kami beterima kasih sekali kepada pemerintah Lombok Timur untuk sama-sama aware terhadap isu pekerja migran Indonesia," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini