TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengungkapkan terdapat 1.900 kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun 2022.
Dinas Kesehatan mengklaim jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Tya Ariestya Bagikan Cerita Anaknya yang Dirawat Inap karena DBD: 5 Hari Demam Nggak Turun-turun
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana.
"Kasus tahun ini dari Januari hingga Desmber di angka 1900 kasus DBD, kalau tahun sebelumnya itu 2.200 kasus. Untuk di bulan Novembernya aja tahun sekarang 160 kasus dibandingkan tahun lalu 400 kasus," ujarnya kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
Adang Mulyana mengungkapakan, untuk kasus meninggal karena DBD tahun 2022 tercatat sedikitnya 12 jiwa.
Dengan angka mortality saat ini, kata dia, jika mengacu pada standard organisasi kesehatan dunia WHO maka Kabupaten Bogor masih terbilang aman.
"Di Kabupaten Bogor ini 0,8 persen Case Fatality Rate (CFR), kalau lebih dari satu persen itu resikonya tinggi, tahun kemarin juga masih di bawah satu persen," jelasnya.
Baca juga: Gelar Medical Discussion 2022, PT Amerta Indah Otsuka Dukung Tenaga Kesehatan dalam Penanganan DBD
Meski begitu, ia tetap menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan di lingkungan, karena DBD disebabkan oleh nyamuk yang bersarang di tempat kotor disekitar lingkungan kita.
"Yang terpenting itu jaga kebersihan terapkan 3M (mengubur, menutup, menguras), kalau ada rumah tetangga kosong terbengkalai dibersihkan koordinasi dengan lingkungan setempat," katanya.
Baca juga: Trik Melindungi Buah Hati dari Gigitan Nyamuk DBD, Pakai Baju Panjang hingga Oleskan Minyak Telon
Selain itu, untuk masyarakat yang sedang demam mengalami panas lebih dari tiga hari untuk segera diperiksakan ke puskesmas ataupun dokter terdekar agar segera mendapatkan perawatan.
Penulis: Muamarrudin Irfani
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ada 1900 Kasus dan 12 Orang Meninggal Akibat DBD, Dinkes Kabupaten Bogor Klaim Terjadi Penurunan