TRIBUNNEWS.COM - Samanhudi Anwar, mantan wali kota Blitar, ditangkap karena diduga terlibat perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso pada 12 Desember 2022.
Samanhudi Anwar juga langsung ditetapkan sebagai tersangka seusai penangkapan itu terjadi. Dia kemudian dibawa dan tiba di Polda Jatim jelang sore hari.
Berdasar live report yang dilakukan oleh reporter Surya.co.id, Samanhudi tiba di Polda Jatim dengan pengawalan cukup ketat.
Kedatangan Samanhudi Anwar di Polda Jatim langsung dikerumuni oleh awak media untuk menanyakan soal perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso, yang melibatkan dirinya.
"Benar tersangka baru berinisial S (Samanhudi Anwar)," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).
Ditetapkannya M Samanhudi Hudi Anwar sebagai tersangka, maka tersangka atas kasus perampokan tersebut, berjumlah enam orang.
Baca juga: BREAKING NEWS, Mantan Wali Kota Samanhudi Ditangkap, Diduga Otak Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar
Tiga orang tersangka yang berhasil ditangkap, Mujiadi (54), Asmuri, Ali. Sedangkan, dua tersangka lain yang masih dalam pengejaran, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35).
"Ini Si S perannya memberikan informasi terkait uang dan lokasi rumah dinas, iya (maping untuk eksekusi)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto.
Saat dibawa ke Polda Jatim, Samanhudi sempat menjawab dugaan balas dendam terhadap Wali Kota Blitar Santoso.
"(Statemen apa) Opo, saya gak tahu. Saya gak tahu. Sopo sing balas dendam (siapa yang balas dendam)," ujar Samanhudi, saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2023).
Sebelumnya, Samanhudi bebas dari Lapas Sragen pada Senin (10/10/2022), usai menjalani hukuman atas kasus suap sejak tahun 2018 silam.
Dikutip dari Kompas.com, mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar mengaku dizalimi oleh politik sehingga harus mendekam di penjara atas kasus suap pada 2018.
Hal itu disampaikan Samanhudi di hari pertama dirinya keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sragen pada Senin (10/10/2022).
"Saya akan terjun ke politik (lagi), karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam," kata Samanhudi kepada wartawan di rumahnya di Jalan Kelud, Kota Blitar, Senin (11/10/2022).
Kronologi Perampokan
Wali Kota Blitar Santoso mengalami perampokan di rumah dinasnya pada 12 Desember.
Kawanan perampok menggasak uang tunai dan perhiasan dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jl Sudanco Supriyadi, Kota Blitar.
"Pelaku diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang. Pelaku mengambil uang tunai dan sejumlah perhiasan," sebut Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (12/12/2022).
Argo mengatakan, uang tunai yang digasak pelaku dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar sekitar Rp 400 juta.
Kawanan perampok menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.
"Beliau disekap dalam kondisi diancam pelaku untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga di rumah dinas," ujar Argowiyono.
Baca juga: Harta Kekayaan Samanhudi Anwar, Eks Wali Kota Blitar Diduga Otak Perampokan, Total hingga Miliaran
Polisi mendapat laporan peristiwa perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar setelah subuh.
"Tadi pagi, setelah waktu subuh, ada informasi terjadi pencurian dengan kekerasan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Sekarang kami masih olah TKP," kata Argo.
Argo menjelaskan kronologi kejadian perampokan, yakni pelaku menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah Dinas.
Wali Kota bersama istri dan tiga penjaga diikat dan dilakban mulutnya. Pelaku masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar.
"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan tiga penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," ujar Argowiyono.
Kesaksian warga saat kejadian
Aksi perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar diketahui selepas subuh, Senin (12/12/2022). Warga yang selesai jamaah salat subuh di Masjid Syuhada Haji Kota Blitar sempat mendengar orang minta tolong dari arah Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Lokasi Masjid Syuhada Haji berada persis di sebelah barat Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Saya lewat depan rumah dinas wali kota sekitar pukul 04.05 WIB. Saya lihat banyak mobil polisi di depan rumah dinas," kata Faizin, salah satu warga yang melintas di depan rumah dinas saat peristiwa terjadi.
Karena penasaran, Faizin berhenti di depan rumah dinas. Selain mobil polisi, Faizin juga melihat sejumlah warga yang baru selesai jamaah salat subuh di Masjid Syuhada Haji berdiri di depan rumah dinas.
"Saya tanya ke warga yang baru jamaah salat subuh, katanya terjadi perampokan di rumah dinas. Warga yang jamaah salat subuh sempat dengar teriakan minta tolong dari dalam rumah dinas," ujarnya.
Sosok Samanhudi
Siapakah sosok Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar?
Samanhudi baru saja keluar dari bui di Lapas Sragen, Senin (10/10/2022), usai menjalani hukuman atas kasus suap, sejak tahun 2018.
Mantan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini ditangkap KPK pada Juli 2018 setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.
Ia didakwa menerima suap Rp 1,5 miliar atas pembangunan gedung baru SMPN 3 Kota Blitar.
Pemberi suap adalah perusahaan yang sama dengan pemberi suap kepada Syahri Mulyo.
Sementara itu dalam kasusnya saat ini, yakni perampokan, Samanhudi Anwar diduga menjadi otak perampokan.
Samanhudi Anwar dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) seperti orang tuanya yang pernah menjadi Ketua Tanfidziyah NU.
Samanhudi pun pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Kedungdung, Modung, Bangkalan, melansir Wikipedia.
Terkait jabatan sebagai Wali Kota Blitar, pria kelahiran 8 Oktober 1957 mengemban amanah tersebut sejak 17 Februari 2016.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai wali kota Blitar pada periode 2010-2015, juga Ketua DPRD Kota Blitar.
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengatakan Samanhudi Anwar melakukan perencanaan perampokan sejak lama.
Perencanaan perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso dilakukan ketika Samanhudi masih berada di lapas bersama pelaku lainnya.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, Samanhudi bekerja sama dengan pelaku lainnya saat mereka berada di satu lapas yang sama. Termasuk di dalamnya juga membeberkan letak sejumlah barang yang dicuri," terang Irjen Pol Toni Harmanto, melansir Surya.co.id.
Hingga saat ini tersangka perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar berjumlah enam orang.
Tiga orang tersangka yang berhasil ditangkap, Mujiadi (54), Asmuri, Ali.
Sedangkan, dua tersangka lain yang masih dalam pengejaran, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35).
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Penangkapan Samanhudi Anwar yang Terlibat Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar